Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjangkit Demam Berdarah, Ibu Hamil 14 Minggu di Bali Meninggal

Kompas.com - 03/06/2019, 16:57 WIB
Rachmawati

Editor

SEMARAPURA, KOMPAS.com - Diah Ratna Rifa Atun Nisa (25), warga jalan Wekundara, Semarapura, Klungkung, Bali meninggal dunia karena terjangkit demam berdarah (DB), Senin (3/6/2019).

Wanita tersebut meninggal dunia dalam keadaan hamil 14 minggu.

Dirut RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma menjelaskan, almahum Diah Ratna masuk RSUD Klungkung, Sabtu (1/6/2019) dengan gejala DB seperti demam tinggi yang tidak kunjung membaik.

Baca juga: Sebanyak 875 Warga Sumba Timur Kena Demam Berdarah, 16 Meninggal

Ia sempat mendapatkan perawatan itensif di ruang VIP RSUD Klungkung

"Diagnosa pasien sudah mengalami DSS (Dengue Shock Syndrome), dengan jumlah trombositnya sudah 29 mcL saat pertama masuk. Lalu sempat dirawat di VIP. Setelah buang air besar, pasien syok," jelas Kesuma.

Setelah syok, Diah Ratna harus dirawat di ICU.

Dari diagnosa petugas medis, pasien telah mengalami DSS. Selain itu, pasien juga telah didagnosa terinfeksi TB kelenjar.

" Jadi DB yang diderita pasien ini sudah parah, sudah sampai menimbulkan syok, atau istilah medisnya DSS (Dengue Shock Syndrome)," ungkap dr Kesuma.

Baca juga: Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri

Ironisnya, Diah Ratna menghembuskan nafas terakhirnya dalam keadaan hamil 14 minggu di ruang ICU, Senin (3/6/2019) pukul 08.00 Wita.

Selain itu, suaminya pun juga harus dirawat itensif karena juga terjangkit demam berdarah.

"Suaminya juga ikut dirawat karena DB di VIP, tapi minta pulang paksa untuk mengikuti pemakaman istrinya," jelas Kesuma.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Terjangkit Demam Berdarah, Ibu Hamil 14 Minggu di Klungkung Meninggal, Syok Setelah BAB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com