Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Imbau Warga Waspadai Potensi Cuaca Buruk Pekan Ini

Kompas.com - 02/06/2019, 21:12 WIB
Rosyid A Azhar ,
Krisiandi

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat dan operator angkutan lebaran adanya potensi cuaca buruk.

Kepala BMKG Gorontalo, Nurhuda merilis peringatan yang dikeluarkan Deputi Bidang Meteorologi, R Mulyono Prabowo, Minggu (2/6/2019).

Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini yang dilakukan BMKG, terdapat indikasi peningkatan kelembapan atmosfer di wilayah Indonesia.

Pemicu utama yang menyebabkan hal tersebut adalah aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang mulai memasuki wilayah Samudera Hindia.

“Kondisi ini dapat menimbulkan adanya daerah pusaran angin, pertemuan angin, dan perlambatan kecepatan angin yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Nurhuda.

Baca juga: BMKG: 21 Persen Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Kemarau

Dari analisa BMKG, diprakirakan pada periode Sabtu (1/5/2019)-Rabu (5/6/2019) potensi terjadi hujan lebat, terjadi beberapa tempat, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara , Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua.

Selain potensi hujan lebat, BMKG juga memprakirakan adanya potensi angin kencang di wilayah Banten, Jawa Barat, NTT, Maluku, dan Papua.

Terkait aktivitas kemaritiman, diprakirakan ketinggian gelombang akan mengalami peningkatan lebih dari 2,5 meter di beberapa wilayah.

Ketinggian Gelombang 2,5-4 meter terjadu di perairan utara Sabang, perairan selatan Rotte–Kupang, perairan barat Aceh, Laut Sawu, perairan barat Simeulue-Kepulauan Mentawai,         Laut Timor selatan NTT, perairan Bengkulu-Enggano, Samudera Hindia selatan Bali-NTT, perairan barat Lampung.

Baca juga: Gempa Hari Ini: BMKG Catat 2 Gempa Berpusat di Darat

Lalu, perairan timur Kepulauan Wakatobi, Samudera Hindia barat Aceh- Kepulauan Mentawai, Laut Banda bagian selatan, Selat Sunda bagian selatan,Perairan Kepulauan Letti-Tanimbar, perairan selatan Jawa-Sumbawa, perairan selatan Kepulauan Kei-Aru, Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan, Laut Arafuru, perairan selatan Sumba-Sawu. 

“Ketinggian Gelombang 4- 6 meter dapat terjadi di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa,” ujar Nurhuda.

BMKG mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, serta potensi gangguan transportasi laut akibat angin kencang dan gelombang tinggi.

Kompas TV Berikut berita pilihan KompasTV yang dirangkum dalam TOP 3 News: 1. Kondisi kesehatan Ani Yudhoyono mengalami penurunan hingga harus dirawat intensif di ICU National University Hospital.Sejak rabu kemarin, istri presiden ke-6, drop hingga harus mendapatkan perawatan ekstra. Semua anggota keluarga dikabarkan sudah berada di Singapura. Juru bicara Partai Demokrat membantah kabar yang beredar bahwa ibu Ani mengalami koma. 2. Sejumlah purnawirawan TNI Jumat siang bertemu dengan Presiden Jokowi di istana kepresidenan Jakarta. Para purnawirawan membahas perbedaan cara pandang kepada pemerintahan sekarang. Mereka juga membahas situasi indonesia pasca kerusuhan 21 dan 22 Mei. 3. Dari pantauan Kompas TV, sejak Jumat pagi arus lalu lintas menuju trans Jawa terjadi peningkatan jumlah kendaraan. Kepadatan mulai terjadi di Cikampek utama hingga Cipali. Kementerian perhubungan memprediksi puncak arus mudik terjadi nanti malam, hingga dini hari. BMKG mengimbau para pemudik mewaspadai suhu udara panas musim kemarau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com