Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Pungli Saat Berwisata di Padang, Hubungi Nomor Ini

Kompas.com - 02/06/2019, 15:49 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Sejumlah cara dilakukan Pemerintah Kota Padang untuk meminimalisir adanya pungutan liar (pungli) di objek wistaa yang ada di Padang, Sumatera Barat.

Kepala Bidang Destinasi, Usaha, dan Industri Pariwisata Kota Padang Andree Algamar mengatakan, wisatawan lokal maupun dari luar daerah bisa mengadukan pungli yang dialami ke nomor 08116607555.

"Untuk itu bagi pengunjung silahkan menyampaikan keluhan dan laporan lewat nomor layanan pengaduan wisatawan ke 08116607555," ujar Andree, Minggu (2/6/2019). 

Baca juga: Antisipasi Tindakan Kriminal dan Asusila, Obyek Wisata di Padang Dipasang CCTV

Selain itu, Pemkot Padang bekerjasama dengan Tim Saber Pungli akan memantau pengelola parkir, kuliner dan objek wisata yang mematok tarif mencekik.

Jika kedapatan, tim ini akan melakukan penindakan tegas.

"Untuk amankan pungli di kawasan objek wisata, kita kerjasama dengan Tim Saber Pungli. Tidak boleh ada pungli di kawasan objek wisata," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Didi Ariyadi.

Baca juga: Mudik ke Padang, Ini Titik-titik Rawan Macet

Didi menyebutkan tarif-tarif yang mencekik bagi pengunjung dan wisatawan tidak boleh ada di Kota Padang. Hal itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung di objek wisata di Padang.

Didi mencontohkan untuk tarif parkir sepeda motor yaitu Rp 2.000. Jika ada tukang parkir yang meminta lebih, berarti sudah masuk pungli sehingga harus ditindak tegas.

"Nanti akan kita pajang nomor tim saber pungli di kawasan objek wisata. Bagi pengunjung yang kena pungli, silahkan melapor," kata Didi.

Bukan hanya tarif parkir, tapi juga tarif makanan dan tiket masuk.

Didi menyebutkan hal itu dilakukan supaya memberikan kenyamanan ekstra kepada pengunjung sehingga bisa memajukan wisata di Padang.

"Kalau pengunjung nyaman, tentunya mereka akan sering berkunjung dan mempromosikan objek wisata itu kepada keluarga dan rekannya. Begitu sebaliknya, jika tidak nyaman tentu juga akan dikabari sehingga pengunjung tidak akan datang," tegasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com