KOMPAS.com - Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) menangkap Saidun Simanungkalit dan Nazril Sitompul, dua pelaku pembunuhan terhadap Abdul Bahri Simanungkalit (50), pria yang jenazahnya ditemukan dengan tangan dan kaki terikat di perairan Tapteng, Selasa (28/5/2019).
Keduanya diketahui memiliki hubungan saudara dengan korban. Saidun merupakan abang kandung korban, sedangkan Nazril Sitompul alias Teren merupakan keponakan korban.
Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP Dodi Nainggolan mengatakan, pengungkapan berawal dari penjelasan keluarga korban bahwa Abdul terakhir kali terlihat pada 24 Mei sekitar pukul 20.00 WIB.
Sebelum ditemukan tewas di Perairan Pulau Putri, Tapteng, korban saat itu tampak emosi dan mengancam membunuh ibu kandungnya di dalam rumah dengan sebilah pisau.
Baca juga: Jenazah Pria Gangguan Jiwa Ditemukan dengan Kaki dan Tangan Diikat Pemberat di Laut
Diketahui korban mengalami gangguan jiwa kurang lebih sudah 10 tahun.
Setelah korban marah-marah di depan ibunya, warga sekitar pun menyerahkan korban kepada abangnya yakni Saidun.
Korban selanjutnya diikat di bagian tangan dan kaki menggunakan tali plastik yang kemudian dimasukkan ke dalam rumah.
Setelah peristiwa itu, tidak lagi ditemukan keberadaan dan kegiatan korban, hingga akhirnya jenazah korban ditemukan mengapung di perairan Pulau Putri.
Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa keduanya yang membunuh Abdul.
"Mereka sengaja membawa korban ke tengah laut untuk ditenggelamkan," ungkap Dodi, Jumat (31/5/2019).
Baca juga: 5 Fakta Penyekapan Istri Ketua KPU Cianjur, Sempat Diseret dan Diikat di Tiang
Dari keterangan pelaku, lanjut Dodi, yang mengikat tangan korban ke belakang serta mengikat kedua kakinya menggunakan tali plastik adalah Saidun.
Setelah diikat, mulut korban ditutup dengan kain daster warna biru kemudian melakbannya.
"Setelah itu, Saidun mengajak Teren untuk membawa korban ke atas boat. Mereka lalu mengikatkan beberapa batu ke tubuh korban lalu membuang korban di tengah laut dalam keadaan hidup-hidup," ujar Dodi.
Dodi menuturkan bahwa pembunuhan karena Abdul dinilai sudah membuat resah warga.
Semasa hidup korban sering melempari rumah tetangga.
Keluarga juga sudah sangat resah karena ulah korban yang mengidap penyakit kejiwaan karena depresi.
"Saat ini, kami masih menunggu hasil autopsi korban dari RSU Rajamin Saragih Pematang Siantar. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka sudah kita amankan di Polres Tapteng," ujar Dodi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Terungkap, Saidun Ikat dan Ceburkan ke Laut Karena Sering Bikin Onar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.