Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Belajar di Tenda Darurat, Siswa di Daerah Ini Akhirnya Bisa Rasakan Gedung Sekolah

Kompas.com - 31/05/2019, 06:13 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Selama 3 tahun, siswa-siswi SMPN 3 Waigete, di Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, masih belum memiliki gedung permanen. 

Para siswa belajar di bangunan dan tenda darurat yang dibangun secara swadaya masyarakat dan pihak sekolah. Kondisinya sekolah itu sangat memprihatinkan.

Mirisnya, bangunan darurat diterpa angin kencang pada Maret 2019.

Beberapa bulan terakhir pun, kondisi sekolah yang memprihatinkan itu menjadi sorotan berbagai media massa di Kabupaten Sikka.

Akhirnya, pemerintah memutuskan membangun gedung permanen SMPN 3 Waigete di tahun 2019 ini.

“Anggarannya sudah ada, gambar bangunannya pun sudah rampung. Konsultan perencana pembangunan juga sudah turun ke lokasi untuk memeriksa tempat di mana gedung sekolah akan dibangun. Saya sudah tegaskan, SMPN 3 Waigete ini menjadi prioritas dan dibangun pada tahun 2019 ini,” jelas Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/5/2019).

Baca juga: Gurunya Bergaji Rp 85.000 Per Bulan dan Ruang Kelasnya Memprihatinkan, Ini Respon Bupati Sikka Terhadap Kondisi SMPN 3 Waigete

Ia menjelaskan, bangunan yang akan baru akan memiliki tiga ruangan, dimana dua ruangan kelas untuk para siswa dan satu ruang guru.

Saat ini SMPN 3 Waigete baru memiliki kelas 7 dan kelas 8.

Ia menerangkan, sumber dananya diperoleh dari usulan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pada DAK itu sudah dipastikan akan dibangun sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Satu hal yang pasti adalah bahwa pemerintah Kabupaten Sikka tetap menaruh kepedulian yang sangat besar untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa di semua pelosok Kabupaten Sikka. Termasuk 76 anak di SMPN 3 Waigete, termasuk juga kualitas keguruan dan kuantitas pendapatan para pendidiknya," terang Bupati Roberto.

Baca juga: 11 Gedung Sekolah Rusak Parah Pasca Banjir dan Longsor di Bengkulu

Menanggapi kabar itu, Ketua Komite SMPN 3 Waigete, Barnabas Kornelis menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sikka yang sudah menunjukkan perhatian terhadap kondisi sekolah tersebut.

"Ini kabar gembira bagi kami semua, inilah yang kami nantikan selama 3 tahun ini. Selama ini informasi bangun gedung sekolah kami masih simpang siur. Terima kasih, pemerintah sudah membawa kuasanya ke sekolah kami," ujar Kornelis kepada Kompas.com di Maumere.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh media massa yang ada di Maumere yang sudah membantu mengekspos kondisi SMPN Waigete.

"Sejak diangkat di media, sekolah kami banyak menerima bantuan dari banyak pihak. Ada yang sumbang buku, tenda darurat, uang, dan juga kapur tulis. Mereka mengetahui kondisi sekolah ini lewat media," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com