Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2019, 17:05 WIB
Fitri Rachmawati,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MATARAM, Kompas.com - Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TP Mataram, Kurniadie dan sejumlah pejabat imigrasi lainnya oleh Komisi Pemberatansan Korupsi (KPK), Senin malam dan Selasa dini hari, berpengaruh terhadap aktivitas kedatangan masyarakat ke kantor Imigrasi Mataram.

Pelayanan di kantor Imigrasi Mataram, Rabu (29/5/2019) tetap berjalan normal, namun jumlah kedatangan pengunjung nampak berkurang.

Petugas yang melayani pegunjung untuk mengurus paspor memperpanjang ijin tinggal mereka berjalan seperti hari-hari biasa, namun suasana lengang nampak di kantor Imigrasi Mataram, jumlah kedatangan pengunjung tidak seramai hari-hari sebelumnya.

Baca juga: Kemenkumham Dukung KPK Ungkap Dugaan Suap Pejabat Imigrasi Mataram

Pelaksana Tugas Harian (PLH) Kepala Kantor Imigrasi Mataram, Rahmat Gunawan menampik sepinya pengunjung karena OTT yang dilakukan KPK terhadap Kakanim Imigrasi Mataram, Kurniadie dan sejumlah pejabat imigrasi lainnya. Sepinya kunjungan masyarakat karena suasana puasa dan jelang libur lebaran idul fitri.

"Layanan tetap berjalan seperti biasanya, tidak ada yang berubah, tapi kalau terlihat sepi itu karena bulan puasa dan menjelang hari libur lebaran, banyak warga yang sudah mudik," kata Rahmat Gunawan, di ruang kerjanya.

Rahmat menegaskan bahwa sepinya pengunjung bukan karena KPK melakukan OTT yang menjerat Kepala Kantor Imigrasi dan sejumlah pejabat Imigrasi lainnya.

Baca juga: KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Suap Pejabat Imigrasi Mataram

"Bukan karena pengaruh OTT, ini memang sepi karena banyak yang mudik warganya, semua layanan normal, petugas juga bertugas seperti biasa, hanya saja pasca OTT kami berkumpul dan briefing. Semua staf Imigrasi belajar dari peristiwa OTT kemarin agar lebih awas diri dan hati-hati" katanya.

Dari pantauan Kompas.com layanan pembuatan paspor umum hanya beberapa orang saja yang mengantri, ruangan yang biasanya padat pengunjung nampak lengang, termasuk di layanan pengurusan dokumen keimigrasian bagi warga negara asing juga nampak sepi, hanya beberapa orang WNA tengah menunggu layanan di kantor Imigrasi Mataram.

Rahmat mengatakan, kasus dugaan suap pengurusan perpanjangan izin tinggal wisatawan asing yang menjerat pimpinanya Kakanim Imigrasi Mataram, Kurniadie, Kepala Seksi Inteldakim Yusrianyah Fazrin dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Ayub Abdul Muksith oleh KPK, menyebakan seluruh pejabat dan staf kantor Imigrasi Mataram berhati-hati dalam menjalani tugas dan melayani kepentingan publik.

Baca juga: Terkait OTT Kepala Kantor Imigrasi Mataram, Ini Pernyataan Ditjen Imigrasi

Sementara itu, ruangan kepala kantor Imigrasi dan kepala seksi Inteldakim masih tersegel, termasuk rumah dinas Kurniadie di Jalan Majapahit Kompleks Perumahan Hukum dan Ham nomor 18 Kota Mataram.

Dalam rumah dinas tersebut nampak sebuah sepeda motor dan dua mobil terparkir, salah satunya adalah mobil mewah dengan plat nomor cantik DR 1 KE.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com