Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Ridwan Kamil yang Bikin Kagum Delegasi PBB di Kenya, Mulai Proyek Bahagia hingga Infrastruktur Sosial

Kompas.com - 28/05/2019, 11:26 WIB
Farid Assifa,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

NAIROBI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pidato pada sidang perdana Majelis PBB untuk Permukiman di Markas UN-Habitat di Nairobi, Ibu Kota Kenya, Senin (27/5/2019).

Pidato mantan wali kota Bandung itu menggugah dan menginspirasi delegasi dari 193 negara UN-Habitat yang hadir pada acara bergengsi itu.

Pidato Ridwan Kamil berlangsung sekitar 20 menit dan memaparkan keberhasilan dirinya saat menjadi wali Kota Bandung.

Baca juga: Pidato Ridwan Kamil Menginspirasi Delegasi Pertemuan PBB di Kenya

Ridwan Kamil mengatakan, tujuan mendasar dari pembangunan kota adalah bagaimana membuat warga bahagia.

Tiga pertanyaan mendasar saat Ridwan Kamil menjadi wali kota Bandung dan sekarang menjabat gubernur Jawa Barat.

Ketiganya yakni bagaimana cara membuat warga bahagia sambil membangun infrastruktur,  Bagaimana cara membuat warga bisa menciptakan kebahagiaan untuk mereka sendiri, dan Bagaimana membuat warga bahagia di tempat mereka berada.

Ridwan Kamil mengatakan, tugasnya sebagai wali kota dan sekarang sebagai gubernur adalah memasukkan konsep bahagia dalam proses pembuatan kebijakan. Menurutnya, konsep tersebut keliatan simpel dan enteng, padahal tidak.

Konsep tersebut dirancang dengan banyak pertimbangan dan penuh kehati-hatian.

"Ketika saya menjabat wali kota Bandung, saya membuat bahagia sebagai prioritas. Untuk memasukkan bahagia ke dalam kebijakan, kami mengumpulkan data. Kami bertanya kepada warga tentang kehidupan mereka. Kami melakukan survei dan kami mendengarkan mereka," katanya.

Menurutnya, indeks kebahagiaan diukur berdasarkan kualitas kehidupan pada 10 dimensi. Dua dimensi di antaranya adalah keharmonisan keluarga dan interaksi sosial.

"Warga di dalam keluarga yang harmoni adalah bahagia. Warga yang memiliki kesempatan untuk saling berinteraksi adalah bahagia," kata Ridwan Kamil.

"Bagaimana pemerintah kota memperbaiki keharmonisan keluarga? Dan bagaimana pemerintah kota memperluas interaksi sosial? Bagaimana pemerintah bisa membangun kepercayaan dengan teknologi? Kami memulainya dengan memperbaiki cara kita berkomunikasi dengan warga. Salah satunya adalah dengan membuat sarana pengaduan warga melalui online," lanjut pria yang akrab disapa Emil ini.

Ruang pengaduan online yang dimaksud Emil adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai ruang keluh kesah warga yang langsung disampaikan kepada pemimpinnya.

Perlu diketahui, Emil memiliki belasan juta pengikut di media sosial.

Infrastruktur sosial

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com