Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antraks di Gunungkidul Yogyakarta Belum Menular ke Manusia

Kompas.com - 27/05/2019, 13:05 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, sudah mendapatkan hasil laboratorium terkait penularan antraks ke manusia.

Hasilnya dari dua warga yang diperiksa tidak ada yang terpapar virus berbahaya tersebut.

"Tadi sudah mendapatkan hasil lab, negatif. Kami masih menunggu surat resminya karena tadi baru melalui telepon," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati disela Resepsi HUT Gunungkidul ke 188 di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Senin (27/5/2019).

Dijelaskannya, pihaknya mengambil sampel dua orang warga. Adapun yang diambil seorang laki-laki di wilayah Dusun Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Selain itu juuga seorang perempuan dari Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo.

"Meski hasilnya negatif kita tetapi ikuti harus sampai clear hewannya," ucapnya.

Baca juga: 5 Fakta Ancaman Antraks di Gunungkidul, Ternak Diisolasi hingga Disuntik Antibiotik

Dewi mengatakan, untuk menceah penularan dari hewan ke manusia. Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar yang wilayahnya sudah terpapar, seperti menghindari mengkonsumsi daging dari hewan yang sudah sakit atau mati.

Selain itu, harus mencuci tangan sampai bersih setelah dekat dengan hewan ternak.

"Jika ada yang terkena kita obati," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto menyampaikan, pihaknya memberikan antibiotik terhadap 671 sapi 676 kambing, dan 9 domba. Pihaknya terus melakukan penyisiran terhadap ternak.

"Alhamdullilah hasil sampel yang Semanu negatif, dan Nglipar negatif. Sampel tanah yang diambil," katanya. 

Baca juga: Pascatemuan Antraks, Warga Gunungkidul Diimbau Berhati-hati Konsumsi Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com