KOMPAS.com - Aksi mogok belajar siswa siswi MAN I Teluk Kuantan, Kuansing, segera berakhir.
Langkah para siswa ini terjadi saat pertemuan di kantor Kemenag Kuansing, Kamis (23/5/2019).
Pertemuan yang digelar sejak pagi itu dihadiri kepala dan wakil kepala sekolah, komite sekolah, pengurus OSIS dan perwakilan kelas X dan XI. Pertemuan ini memang diinisiasi Kemenag Kuansing.
"Tidak ada solusi lain lagi. Kita dipaksa untuk terima. Makanya akhirnya kita terima," kata Ketua OSIS MAN 1 Teluk Kuantan, Reyhan Islami, usai pertemuan.
Baca juga: Tak Terima Kepala Sekolah Diganti, Siswa Sekolah Ini Mogok Belajar
Seperti diketahui para pelajar MAN I Teluk Kuantan menolak keputusan Kemenag Kuansing yang merotasi kepala sekolah. Penolakan sampai ke langkah mogok belajar.
Keputusan rotasi dilakukan Kemenag Kuansing pada Rabu (15/5/2019) pekan lalu. Kepala MAN I Teluk Kuantan Zulkifli dipindahkan menjadi Kepala MAN 2 Kuansing, Pangean. Penggantinya Rini Susanti.
Alasan penolakan, para siswa khawatir kualitas sekolah tersebut akan menurun. Mogok belajar dilakukan sejak Senin lalu.
Kemenag Kuansing pun berinisiatif membuat pertemuan pada Kamis pagi agar permasalahan bisa selesai.
Reyhan Islami mengatakan pihaknya menerima Kepala MAN baru dengan syarat ada surat perjanjian.
Surat perjanjian ini nantinya akan jadi dasar untuk evaluasi bila ada kebijakan sang kepala MAN baru yang menyalahi. Kemenag yang akan mengevaluasi.
Posisi para siswa, terangnya, tidak terlalu kuat dalam masalah ini. Sebab tidak memiliki dasar kuat untuk menolak Kepala MAN baru.
"Karena kami tidak ada dasar untuk menolaknya. Soal track recordnya, kami diminta memaklumi," ujarnya.
Baca juga: Kepala Sekolah Diduga Cabuli Siswinya, Ratusan Pelajar Mogok Belajar
Surat perjanjian sendiri akan ditandatangi berbagai pihak. Mulai dari kepsek baru, kemenag, wali murid lewat komite, dan para siswa.
Penandatanganan surat perjanjian akan digelar Sabtu (25/5/2019) sekaligus gotong royong di sekolah.
Siapkan Surat Perjanjian