Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Mudik, Frekuensi Kereta Api Melintas Bertambah 18 Persen

Kompas.com - 21/05/2019, 13:01 WIB
Dani Julius Zebua,
Rachmawati

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Kantor Daerah Operasi VI PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengingatkan warga yang berada di sepanjang rel kereta api untuk lebih hati-hati selama musim lebaran ini, karena frekuensi kereta api melintas meningkat 18 persen saat arus mudik.

Frekuensi kereta api melintas di jalur Daops VI naik dari 170 kereta menjadi 200 kereta api dalam satu hari.

Manajer Humas Daops VI KAI, Eko Budiyanto mengatakan pihak PT KAI menambah delapan armada di musim lebaran 2019. Penambahan itu  yang menyebabkan lalu lintas kereta di Daops VI menjadi lebih padat.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Solo, Polisi Periksa Penjaga Pintu Pelintasan

"Ini belum penambahan KA dari daops yang lain seperti Jakarta, Surabaya, hingga Purwokerto. Bila lebih 200 KA melintas (per hari)," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/5/2019).

Kepadatan lalu lintas kereta membuat waktu jeda antar kereta api juga semakin singkat yakni antara sepuluh sampai setengah jam.

Eko juga mengingatkan warga agar lebih hati-hati dan waspada di sekitaran jalur kereta yang semakin padat ini. Apalagi lintasan kereta sering menjadi tempat bermain anak-anak dan sebagian orang dewasa saat libur panjang atau saat ngabuburit.

"Kurangnya area publik untuk anak akibatnya bermain di aset kereta api. Apalagi mereka senangnya bermain di jembatan dan rel saat ngabuburit untuk melakukan selfie," katanya.

Perbuatan lain yang juga membahayakan kereta adalah warga sering mendekat atau melempar kereta api. Eko berharap, orang tua ikut memperhatikan dan mengingatkan anak-anak mereka untuk tidak bermain di sekitar rel kereta api.

Salah satu jalur yang mengalami peningkatan adalah antara Stasiun Palur-Kedungbanteng karena ada jalur ganda. Frekuensi kereta akan meningkat bahkan dari kanan kiri di perlintasan itu.

Baca juga: Satu Mobil dan 4 Motor Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Purwosari Solo

Selain itu, Daops VI mencatat ada lebih 400 perlintasan sebidang di wilayahnya. Sebanyak 236 perlintasan penuh rambu namun tidak dijaga dan sebanyak 120 perlintasan dijaga baik oleh Dishub, masyarakat, maupun petugas KAI.

Saat ini, masih ada 58 perlintasan ilegal yang sengaja dibikin warga dan PT KAI berharap perlintasa ilegal tersebut ditutup.

"Kami minta masyaraka tidak membuka lagi lintasan baru karena reaiko besar," katanya.

Daops VI memprediksi penumpang KA akan meningkat empat persen, dari 643.607 penumpang di 2018 menjadi 669.416 penumpang di 2019. Untuk itu, PT KAI  telah menyediakan tambahan tempat duduk sebanyak 76.398 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com