Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua GNPF Ulama Ciamis Sebut Massa yang Berangkat ke Jakarta Bukan Terkait Capres

Kompas.com - 20/05/2019, 15:51 WIB
Candra Nugraha,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Kabupaten Ciamis, Ustad Deden Badrul Kamal mengatakan, sudah ada massa dari Ciamis yang bergerak pergi ke Jakarta menjelang pengumuman hasil Pemilu oleh KPU RI tanggal 22 Mei 2019, Senin pagi (20/5/2019), mereka berangkat tidak secara bersamaan.

"Ada tiga termin (pemberangkatan). Tadi pagi deklarasi pemberangkatan termin (pertama)," jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin.

Ditanya pemberangkatan termin yang lainnya, Deden tidak menjelaskannya.

"Masih dirahasiakan," ucapnya.

Baca juga: Jelang 22 Mei, Massa Disebut Berangkat ke Jakarta Naik Bus hingga Pesawat

Dia mengatakan, setiap kecamatan di Ciamis memberangkatkan minimal dua mobil pribadi berisikan massa untuk ke Jakarta. Bahkan, ada kecamatan yang mengirim empat sampai lima mobil pribadi.

Selain naik mobil pribadi, lanjut Deden, ada pula massa yang berangkat naik angkutan umum. Ditanya jumlah massa yang berangkat, dia mengaku belum bisa mendatanya.

"Tadi pagi ada yang bawa mobil reguler dan naik kendaraan umum (bus)," katanya.

Ihwal tujuan ke Jakarta, Deden menegaskan bukan terkait masalah capres 02 atau 01. Namun lebih kepada untuk menuntut keadilan.

"Banyak hal-hal tidak sesuai aturan yang ada. Terjadi kecurangan. Kita ke sana untuk menuntut keadilan, bukan mau people power," tegasnya.

Baca juga: Kronologi Polisi Gagalkan Keberangkatan Bus ke Jakarta untuk Aksi 22 Mei

Deden mensinyalir terjadi kecurangan saat Pilpres di Ciamis. Bahkan, di daerah lain data kecurangannya sudah valid.

"Sudah bukan rahasia lagi (ada kecurangan Pemilu)," ujarnya.

Diminta tanggapan pelaksanaan Pemilu 2019 seperti apa, dia menjelaskan ketika keadilan ada dan berjalan, maka semuanya terasa aman. Namun sebaliknya, ketika keadilan tidak ada akan terjadi hal-hal seperti ini, salah satunya pengerahan massa.

"Mereka (massa) bukan mau people power atau apapun. Namun kita ada dorongan dari hati untuk menegakkan dan meminta keadilan karena ada indikasi terjadinya kecurangan di pilpres," jelasnya.

Deden kembali menegaskan, tujuan pergerakan massa ke Jakarta bukan mau melakukan people power.

"(People power) itu hanya hoaks saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com