Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Amerika Serikat Meninggal Saat Mendaki Gunung Semeru

Kompas.com - 20/05/2019, 15:00 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Prasetio Tjondro (62), seorang warga negara Amerika Serikat (AS) meninggal usai menderita sakit saat melakukan pendakian di Gunung Semeru.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie mengatakan, korban memulai pendakian pada Jumat (17/5/2019) dari Pos Ranupani, Kabupaten Lumajang. Korban berada dalam satu rombongan yang berjumlah 21 orang.

Saat memulai pendakian, rombongan tersebut terbagi dalam tiga tim yang masing-masing terdiri dari tujuh orang. Korban berada di tim pertama yang didampingi oleh dua orang porter dan satu orang pemandu.

Korban adalah satu-satunya warga negara Amerika Serikat di tim tersebut. Sedangkan lainnya adalah warga negara Indonesia.

Baca juga: Gunung Semeru Dibuka 12 Mei, Pendakian Hanya Sampai Kalimati

 

Meski berstatus warga negara Amerika Serikat, korban merupakan kelahiran Indonesia. Hal itu terlihat dari paspor yang dimiliki korban.

Sekitar pukul 18.00 WIB, tim tersebut tiba di Ranu Kumbolo dan beristirahat serta mendirikan tenda di dekat shelter danau yang dikenal sebagai surga kecil di jalur pendakian Gunung Semeru itu.

Lalu keesokan harinya, pada Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 15.00 WIB korban mengeluhkan sakit di bagian perutnya.

"Anggota tim pertama atas nama Prasetio Tjondro mengeluh sakit perut dan meminta obat diare kepada temannya atas nama Lili (anggota Tim Kedua) yang juga berprofesi sebagai dokter," katanya.

Baca juga: Fakta di Balik Fenomena Gunung Semeru Bertopi, Tak Terkait Mistis hingga Status Jalur Pendakian

Namun, kondisi korban terus memburuk sekitar pukul 19.03 WIB dan dipindahkan ke shelter Ranu Kumbolo untuk menghindari cuaca dingin dan mendapatkan pertolongan pertama.

Pada pukul 23.17 WIB, tim evakuasi berangkat dari Pos Ranupani untuk mengevakuasi korban. Sayang, sebelum tim evakuasi sampai, korban terlebih dahulu meninggal sekitar pukul 00.28 WIB dini hari keesokan harinya.

"Pukul 2.00 WIB tim evakuasi tiba di Ranu Kumbolo dan segera bertindak melakukan evakuasi menuju kantor RPTN Ranupani. Pukul 4.55 tim evakuasi tiba di pos RPTN Ranupani," katanya.

Korban sempat dilakukan pemeriksaan kembali di Pos Ranupani, namun korban sudah dipastikan meninggal. Korban lantas dibawa ke RSUD Lumajang melalui ambulance sekitar pukul 6.16 WIB untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Selanjutnya pada pukul 11.15 WIB dilakukan serah terima korban dari TNBTS diwakili Kepala Resort PTN Ranupani kepada perwakilan rombongan disaksikan pihak kepolisian dan selanjutnya akan diberangkatkan ke Semarang melalui Malang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com