Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiang Listrik di Tengah Jalan Hambat Pembangunan Jalan Sabuk Merah Perbatasan RI-Timor Leste

Kompas.com - 19/05/2019, 11:26 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pengaspalan jalan Sabuk Merah Perbatasan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT),yang harusnya dilakukan pada tahun ini terhambat. Gara-garanya, sebuah tiang listrik masih berdiri di tengah ruas jalan tersebut. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Pembangunan Jalan Perbatasan NTT Rofinus Ngilo, mengatakan, tiang listrik itu berada di Desa Halimodok dan Desa Modemu, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu.

"Kaki tiang pengganti sudah dipasang, tetapi jaringan belum dipindahkan,"ungkap Rofinus kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (18/5/2019).

Menurut Rofinus, rencana pembangunan jalan perbatasan lanjutan pada tahun 2019, akan terganggu karena utilitas tiang listrik milik PT PLN di beberapa titik belum dipindahkan.

"Ini jelas akan menghambat pembangunan jalan tahun ini,"ucapnya.

Baca juga: Ada 20 Titik Rawan Longsor di Jalur Sabuk Merah Perbatasan

Rofinus menyebut, untuk mengatasi persoalan itu, PPK sudah tiga kali bersurat kepada PT PLN (Persero). Surat pertama dikirim pada tahun 2017, sebelum Rofinus menjabat sebagai PPK.

Selanjutnya pada 2018, Rofinus sendiri yang mengirim surat permintaaan pemindahan tiang listrik itu. Surat pemintaan juga disampaikan langsung oleh Kepala BPJN X Kupang.

Bahkan, pada pertemuan langsung dengan sejumlah pihak di kantor Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT di Kupang beberapa waktu lalu, Rofinus juga menyampaikan permintaan pemindahan kepada PLN.

"Saat pertemuan itu, jawaban PLN bahwa mereka siap pindahkan, namun masih menunggu kerja sama dengan pihak ketiga," imbuhnya.

Baca juga: Tiang Listrik Ganggu Pembangunan Sabuk Merah Perbatasan

Rofinus menyebut, upaya koordinasi terus dilakukan, namun hingga saat ini tiang listrik itu belum dipindahkan.

Rofinus mengatakan, untuk pemindahan utilitas yang berada di jalan tidak ada anggaran.

Kementerian PUPR hanya menyiapkan anggaran untuk konstruksi jalan.

"Harapan kami, agar PT PLN lebih cepat tanggap, sehingga pelaksanaan pembangunan jalan maupun pengaspalan tidak terganggu saat kontrak pekerjaan tahun 2019," kata Rofinus.

Rofinus pun berharap, pihak PLN bisa membalas surat dari pihaknya, sehingga ada dasar pihaknya bisa laporkan ke atasan secara berjenjang terkait alokasi anggaran pemindahan utilitas.

Baca juga: Kementerian PUPR Bangun 19 Jembatan di Sabuk Merah Perbatasan NTT pada 2018

"Setelah surat itu dibalas, baru kita carikan sama-sama carikan solusi. Mudah-mudahan bisa segera dipindahkan, karena ada program pengaspalan jalan tahun ini pada lokasi tersebut, termasuk juga lokasi lainnya "ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com