Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FKUB Banyumas: Mendukung dan Mempercayai Hasil Pemilu Hukumnya Wajib

Kompas.com - 17/05/2019, 19:22 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PURWOKERTO, KOMPAS.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyumas, Jawa Tengah, menyatakan, menolak gerakan people power untuk menolak hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang.

Ketua FKUB Banyumas KH Moh Roqib mengatakan, tidak ada alasan untuk menolak hasil Pemilu, karena proses tersebut sejak dari awal hingga akhir telah disepakati bersama oleh partai politik dan pasangan calon presiden (capres).

Baca juga: Permadi Dicecar 21 Pertanyaan, Salah Satunya soal Ajakan People Power

"Berdasarkan hasil kajian agama yang kita percayai, mendukung dan mempercayai hasil Pemilu hukumnya wajib," kata Roqib, sesuai acara sarasehan tokoh lintas agama di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2019).

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan deklarasi pernyataan sikap menolak gerakan people power. Deklarasi diikuti puluhan tokoh dan pemuda lintas agama di Banyumas.

"Jadi, kami tokoh lintas agama meyakini kesepakatan kaitannya dengan proses Pemilu, mulai dari awal sampai akhir. Proses yang dilakukan sudah sesuai prosedur dan aturan main sesuai dengan UU, maka tidak ada alasan untuk menolak hasil Pemilu," ujar Roqib.

Baca juga: Ini Ancaman Hukuman Pelaku Penulis 200 Korban Jiwa Saat People Power di Facebook

Apabila ada indikasi kecurangan, lanjut Roqib, para pihak yang tidak puas dapat menempuh jalur hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"People power ini seperti orang emosi, menganggap kekalahan disebabkan ulah seseorang atau KPU, padahal semua ini berjalan sesuai aturan. Kalau ada indikasi kecurangan diproses lewat jalur hukum," ujar Roqib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com