Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Penanganan Kasus Pengeroyokan Anak hingga Tewas Sesuai Prosedur

Kompas.com - 17/05/2019, 14:21 WIB
Hendra Cipta,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Kapolres Singkawang, Kalimantan Barat, AKBP Raymond M Masengi memastikan, penanganan empat orang anak pelaku pengeroyokan berujung tewas dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut dia, saat ini keempat pelaku pengeroyokan tersebut masih dalam pemeriksaan penyidik kepolisian.

"Mengingat pelaku dan korban masih anak-anak, sehingga penyidik kami juga memperlakukan mereka secara khusus," katanya Jumat (17/5/2019).

Baca juga: Wali Kota Singkawang Minta Kasus Pengeroyokan Anak 14 Tahun hingga Tewas Ditangani dengan Baik

Dia melanjutkan, keempat pelaku dijerat dengan Undang-undang tentang Perlindungan Anak. Namun tetap dilakukan pendampingan khusus oleh lembaga perlindungan anak.

"Yang pasti, pihak kepolisian akan tetap berpegang teguh pada aturan selama melakukan proses penyidikan," ucapnya.

Raymond menyayangkan kejadian ini bisa terjadi di wilayah hukumnya. Karena selain para pelaku dan korban masih anak-anak, mereka juga sudah putus sekolah.

"Hanya salah satu dari pelaku saja yang masih sekolah," ungkapnya.

Baca juga: Unggah Kata Kasar di FB, Seorang Anak Tewas Dikeroyok 4 Temannya

Dia berharap, kepada seluruh orangtua dapat menjaga anaknya masing-masing, terutama dalam hal pendidikan.

Karena dengan pendidikan, setidaknya dapat menjauhkan anak-anak dari kenakalan remaja bahkan tindak pidana yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak-anak seumur itu.

"Jangan sampai anak-anak yang harusnya menuntut ilmu menjadi tidak terurus karena ketidakpedulian dari orangtuanya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 14 tahun di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, tewas dikeroyok empat orang temannya hanya karena merasa tersindir di media sosial Facebook.

Kapolres Singkawang AKBP Raymond M Masengi mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu bermula Minggu (12/5/2019) malam.

Saat itu, keempat pelaku masing-masing berinisial FN (16), CJ (14), HN (13) dan EF (16), kesal dengan unggahan 'Fuck' yang ditulis korban di media sosial Facebook.

"Mereka pun datang menghampiri korban. Sempat terjadi cek-cok, kemudian pemukulan oleh empat pelaku," kata Raymond.

Baca juga: Polisi Masih Memburu 50 Napi yang Kabur dari Lapas Langkat

Korban yang sendirian tak kuasa melawan. Salah satu pelaku menggunakan benda tumpul. Dia akhirnya terkapar dan dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang.

Karena kondisinya cukup parah, pihak rumah sakit merujuk korban ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

"Saat dalam perjalan ke Pontianak pada Senin (13/5/2019), korban meninggal dunia. Dan Kamis kemarin baru dimakamkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com