Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Minangkabau Pasang "Thermo Scanner" Antisipasi Wabah Cacar Monyet

Kompas.com - 17/05/2019, 13:05 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Sumatera Barat (Sumbar) mengawasi Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk mencegah masuknya penyakit cacar monyet ke Sumbar.

Salah satu upaya yang dilakukan Dinkes Sumbar adalah dengan memasang alat thermo scanner atau alat pendeteksi suhu tubuh yang bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) BIM.

"Pintu masuk cacar monyet itu ada di BIM sebab kemungkina besar cacar monyet ditularkan orang-orang dari luar negeri. Makanya kita awasi BIM dengan thermo scanner ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday kepada Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Merry mengatakan gejala seseorang yang tertular virus cacar monyet ini ditandai dengan naiknya suhu tubuh. Melalui alat thermo scanner ini akan terdeteksi kenaikan suhu tubuh itu sehingga akan ada penanganan lanjutan dari petugas medis.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Diketahui tentang Cacar Monyet...

Thermo scanner ini, kata Merry merupakan alat yang mirip kamera pengintai yang dipasang di bagian atap pintu masuk bandara. Setiap orang yang masuk dan ke luar bandara melalui pintu itu akan terdeteksi kenaikan suhu tubuhnya.

"Kita juga siapkan petugas medis di bandara. Jika ada yang dicurigai, akan langsung diobservasi dan jika ada ciri-ciri cacar monyet akan langsung dirujuk ke RSUP M Djamil," kata Merry.

Merry mengatakan RSUP M Djamil merupakan salah satu rumah sakit yang disiapkan jika ada kasus cacar monyet di Sumbar. Hanya saja sampai sekarang belum ditemukan.

Kendati belum ditemukan, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan di bandara dengan memasang thermo scanner dan mensiagakan petugas di BIM.

Baca juga: Bandara Adi Soemarmo Solo Waspadai Penyebaran Virus Cacar Monyet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com