Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Pelacak Jalan 1 Kilometer Telusuri Jejak Pelaku Mutilasi Tubuh Wanita di Malang

Kompas.com - 15/05/2019, 16:55 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Polres Malang Kota menerjunkan anjing pelacak untuk menelusuri jejak pelaku mutilasi terhadap tubuh wanita di lantai 2 Pasar Besar, Kota Malang, Rabu (15/5/2019).

Sempat menelusuri jalan sekitar satu kilometer, anjing itu terhenti karena kebingungan.

Penelusuran dilakukan dengan mengendus bau badan yang melekat pada celana dan sandal yang ditemukan di TKP.

Anjing berusia dua tahun jenis belgian malinois itu sempat beputar-putar di sekitar TKP. Kemudian bergerak menuju toilet di sisi barat.

Baca juga: Kasus Mutilasi Tubuh Wanita, 4 Hari Pedagang Cium Bau Busuk

Setelah itu, anjing bergerak ke sisi selatan dan turun melalui tangga. Anjing menyebrangi jalan dan menyusuri Jalan Prof M Yamin.

Sempat kebingungan, anjing itu lantas memasuki jalan gang RT 007 RW 007 Kelurahan Sukoharjo, dan keluar di Jalan Raya Laksamana Martadinata.

Anjing bernama giera itu sempat hendak menyeberangi jalan raya tersebut, namun kembali. Penelusuran oleh anjing tersebut terhenti di lokasi itu.

Sementara itu, tepat di pintu gerbang masuk jalan gang itu terdapat CCTV yang bisa menjadi petunjuk baru dalam proses penyelidikan.

Kepala Unit K-9 Polres Malang Kota Aiptu Imam Muhson Ridho mengatakan, dari hasil penelusuran anjing pelacak tersebut didapati kesimpulan bahwa pelaku paham dengan area lantai 2 Pasar Besar, Kota Malang, yang sebagian dijadikan tempat parkir.

"Kalau hasil dari pencarian anjing, pelakunya tahu betul lokasi itu," kata dia.

Sementara itu, di toilet sisi barat ditemukan bekas orang nongkrong dan bekas tempat tidur. Pelaku diduga meninggalkan jejak di dekat toilet tersebut.

"Hanya bekas orang cangkruk pelaku dan tempat tidur pelaku," ungkap dia.

Anjing sempat kebingungan saat menelusuri jejak di jalan karena bekas bau badan pelaku tidak rata. Ada yang masih tercium tebal, ada yang sudah tercium tipis sehingga membuat anjing terkadang ragu-ragu.

Baca juga: Misteri Tulisan Sugeng di Telapak Kaki Wanita Korban Mutilasi

"Kalau dia yakin dengan baunya, ekornya telihat santai. Nah, di sini baunya samar-samar," kata dia.

Penelusuran oleh anjing itu terhenti di Jalan Raya Laksamana Martadinata. Sementara ini, jejak yang ditelusuri masih milik satu pelaku.

Sebelumnya, pada Selasa (14/5/2019) siang ditemukan potongan tubuh wanita korban mutilasi di lantai 2 Pasar Besar, Kota Malang.

Potongan tubuh tersebut terbagi dalam enam bagian yang terpencar.

Dua kaki, dua tangan dan kepala ditemukan tergeletak di bawah tangga. Sedangkan tubuhnya ditemukan di toilet.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com