Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kompas Survei Kesiapan Jalur Mudik-Balik Arteri Pantura

Kompas.com - 15/05/2019, 15:37 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


CIREBON, KOMPAS.com – Tim Mudik Gesit Harian Kompas bersama tim Litbang melakukan survei kesiapan jalur mudik dan balik 2019.

Mereka akan menyusuri dan meninjau sejumlah titik-titik utama baik di dalam maupun di luar tol. Proses survei dijadwalkan berlangsung selama satu pekan.

Survei ini dikerjakan oleh tiga tim. Tim A bertugas menyusuri jalur Pantura Tol Trans Jawa. Tim B bertugas menyusuri jalur Pantura non-tol atau arteri, sementara Tim C akan menyusuri jalur Tol Trans Sumatera.

Haris Firdaus, ketua Tim B menyampaikan, masing-masing tim bertugas untuk memetakan seberapa jauh pemerintah melakukan persiapan infrastruktur, kondisi jalan, serta fasilitas-fasilitas di sepanjang jalur mudik dan balik.

Baca juga: Jelang Mudik, Normalisasi Jembatan dan Pelintasan Kereta Capai 90 Persen

Khusus untuk di arteri Pantura, Haris menitikberatkan pada kesiapan jalur Pantura untuk mendukung rencana satu arah yang direncanakan pemerintah.

Rencana itu membuat seluruh kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta akan menggunakan jalur arteri Pantura.

“Nah, kami ingin melihat, seberapa siap jalur Pantura ini untuk menampung beban tambahan itu. Karena, kami tahu bahwa jalur Pantura ini infrastrukturnya tentu saja tidak sebagus Tol Trans Jawa. Begitu juga dengan beberapa kondisi jalan, dan sebagainya,” kata Haris, kepada Kompas.com.

Jurnalis Harian Kompas yang bertugas di wilayah Yogyakarta ini memastikan pemetaan ini juga melihat titik-titik rawan atau potensi kemacetan.

Perjalan pertama dari Jakarta menuju Cirebon, lanjut dia, sempat menemukan beberapa hambatan antara lain Kali Malang Bekasi dan Sentra Grosir Cikarang yang macet cukup panjang.

Hal serupa Haris dan tim temukan di jalur arteri Pantura, Kabupaten Cirebon. Dia melihat ada potensi pelambatan laju kendaraan dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan sebaliknya, di sekitar kawasan Pasar Kue, Kecamatan Weru.

Sebab, sisi kanan kiri jalan terdapat beberapa toko kue atau oleh-oleh. Aktivitas bongkar muat mereka menggangu lalu lintas karena memakan sebagian badan jalan.

Hasil survei sebagai bahan rekomendasi kebijakan

Haris menyampaikan, seluruh hasil survei tiga tim ini, akan dijadikan laporan jurnalistik yang akan diterbitkan secara berkala di Harian Kompas, Kompas TV dan juga Kompas.com.

Baca juga: Siap Pantau Mudik, Jasa Marga Siaga 26 CCTV di Tol Palikanci

Laporan tersebut diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi seluruh pihak terutama pemerintah.

“Dari situ (laporan jurnalistik), mungkin ada rekomendasi-rekomendasi kebijakan tertentu terkait arus mudik dan arus balik ini seperti apa. Kami akan olah dulu hasil survei ini selama sekitar satu minggu. Kami akan kembali ke Jakarta, mengolah dan menerbitkan. Selain memberikan informasi, tetapi juga sekaligus memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah terkait pengelolaan arus mudik tahun 2019 ini,” kata Haris.

Survei Mudik Gesit Tim B di jalur arteri Pantura ini dilengkapi camera person, tim litbang serta beberapa jurnalis, yang akan melakukan banyak perekaman sekaligus pendataan di seluruh titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com