Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan Hidup di Lautan, Penumpang Longboat Makan Sagu Mentah dan Minum Air Laut

Kompas.com - 14/05/2019, 14:23 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Rachmawati

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Rambo Bokoi, motoris longboat mengaku hanya makan sagu mentah dan air laut untuk bertahan hidup selama berhari-hari.

Mereka hilang kontak sejak Kamis (9/5/2019) di perairan Asmat, Papua dan akhirnya ditemukan oleh Kapal Ikan Karya Bahari II di perairan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, Senin (14/5/2019).

"Kami hanya makan sagu mentah dan air laut," ungkapnya.

Baca juga: Longboat yang Hilang Kontak di Asmat Ditemukan di Perairan Dobo Maluku

Kepada Kompas.com, pemuda yang masih berusia 20 tahun ini menceritakan awal mula hingga mereka terdampar di perairan Dobo.

Mereka bertolak dari Distrik Pantai Kasuari, Asmat dengan tujuan Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Rabu (8/5/2019) pagi sekitar pukul 10.00 WIT.

Di tengah perjalanan mereka kehabisan BBM dan singgah di Distrik Fayit sekitar pukul 15.00 WIT.

"Di Fayit kami isi BBM 30 liter," katanya.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Kota Agats, melalui jalur laut. Namun, saat berada di muara Distrik Atsj sekitar pukul 19.00 WIT, BBM mereka kembali habis.

Karena tidak ada dayung, mereka terbawa arus dan terombang ambing di Laut biru.

Baca juga: Helikopter TNI AU Dilibatkan Cari Longboat Hilang di Perairan Asmat

Rambo pun memutuskan untuk membuang mesin longboat ke lautan dan beras yang mereka bawa,  agar longboat tidak menjadi berat dan tenggelam.

Mereka pun hanya bisa pasrah hingga akhirnya terbawa arus hingga di Perairan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

Berhari-hari di lautan mereka hanya memakan sagu mentah dan air laut untuk bertahan hidup. Mereka juga berdoa agar bisa selamat.

Di dalam longboat terdapat 32 orang yang terdiri dari 28 orang dewasa dan empat anak balita.

Menurut Rambo, keempat anak balita itu terkadang harus menangis karena tidak dapat meminum susu. Anak-anak itu pun terpaksa harus diberikan air laut untuk diminumnya.

"Kalau anak-anak menangis diberikan minum air laut dan mereka diam," jelasnya.

Baca juga: Longboat Berisi 30 Orang Dilaporkan Hilang Kontak di Perairan Asmat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com