Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pemuka Agama di Kendal Menolak "People Power"

Kompas.com - 14/05/2019, 12:30 WIB
Slamet Priyatin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KENDAL,KOMPAS.com - Pemilu 2019 sudah selesai dan KPU Kabupaten Kendal Jawa Tengah sudah purna melakukan rekapitulasi dan penghitungan suara.

Terkait dengan hal itu, pendeta dan kiai di Kabupaten Kendal, menolak pengerahan massa atau people power. Pasalnya, akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kendal, Ubaidillah, menyerukan kepada semua warga Kendal, baik yang beragama Islam, Nasrani, Hindu , Budha, dan Konghucu, supaya menjaga persatuan dan kesatuan.

Seruan itu, pintanya, agar supaya disampaikan kepada umat, setiap kali kesempatan.

Baca juga: Bupati Pemalang Sebut People Power Sudah Terjadi pada 17 April lalu

“Saat khotbah di masjid, gereja, vihara dan tempat ibadah lain, ajak masyarakat untuk menolak people power. Jika diajak oleh pihak lain, jangan mau,” kata Ubaid, di kantornya, Selasa (14/05).

Ubaidillah, menegaskan bahwa pesta demokrasi serentak sudah selesai. Sudah saatnya kembali bekerja dan beraktifitas seperti biasa. Jaga persatuan dan kesatuan, meskipun sebelumnya berbeda pilihan.

Kerukunan lebih penting

Sekretaris Badan Kerja Sama Gereja Kristen dan Gereja Katolik Kabupaten Kendal, Tri Atmojo Nugroho. KOMPAS.com/SLAMET PRIYATIN Sekretaris Badan Kerja Sama Gereja Kristen dan Gereja Katolik Kabupaten Kendal, Tri Atmojo Nugroho.
Badan Kerjasama Gereja Kristen dan Gereja Katholik Kabupaten Kendal, Tri Atmojo Nugroho, juga Senada dengan Ubaidillah. 

Dia meminta kepada umat Kristen dan Katolik Kabupaten Kendal, supaya menolak people power dan tidak ikut dalam penggalangan massa.

Menurut dia, hal itu tidak berguna dan bisa merugikan semuanya.

“Kerukunan lebih penting. Jangan mau kalau diajak 'neko-neko' seperti poeple power segala,” ujarnya.

Pendeta Gereja Kristen Jawa Kendal tersebut juga meminta kepada umat Nasrani supaya tidak terpengaruh dengan berita hoaks.

Baca juga: Dosen yang Unggah soal People Power di Facebook Tak Ditahan

Hanya merugikan

Ketua Pemuda Ansor Kabupaten Kendal, Ulil Amri. KOMPAS.com/SLAMET PRIYATIN Ketua Pemuda Ansor Kabupaten Kendal, Ulil Amri.
Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kendal, Ulil Amri mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan semua pengurus Ansor supaya tidak ikut- ikutan dalam pengerahan massa atau poeple power.

Seruan itu berlaku untuk GP Ansor baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, 

"Sebab bisa merugikan semuanya," kata Ulil.

Ulil, menegaskan Ansor dan Banser juga siap bila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh Polri, untuk ikut menjaga keamanan negara. 

Baca juga: MUI dan Sejumlah Tokoh Agama Tolak Aksi People Power

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com