Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadiv Humas Polri: Harus Ada Efek Jera bagi Penyebar Berita Bohong

Kompas.com - 14/05/2019, 06:38 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kadiv Humas Polri, Irjen Pol M Iqbal mengatakan bahwa penangkapan yang dilakukan kepada para penyebar berita bohong ini semata-mata untuk memberikan efek jera bagi mereka dan tidak ditiru oleh masyarakat lainnya.

Dikatakan, Polisi telah melakukan langkah persuasif dalam menekan ujaran kebencian ataupun hoaks sudah sejak lama, melakukan kampanye itu sebelum dan memasuki kontestasi politik dilakukan sampai saat ini.

"Kita banyak melakukan pembinaan-pembinaan, terus kita lakukan kampanye di perguruan tinggi terus semua komunitas kami masuk tentunya bersama stake holder yang ada," katanya di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/5/2019).

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Penyebar Hoaks Pemilu 2019 di Batam

Namun polisi tak akan segan melakukan penegakan hukum bagi pelaku penyebar berita bohong dan ujaran kebencian dengan melakukan profiling terhadap pelaku untuk mencari motifnya.

Adapun penegakan hukum yang dilakukan kepolisian terhadap pelaku bukan semata-mata memberikan efek jera tapi juga menyelamatkan pelaku agar tidak terjerumus lebih dalam.

"Tapi bila kita profiling pelakunya sengaja menyebar berita bohong, fitnah, ujaran kebencian dan dilakukan berulang kali dan dilakukan dengan motif sengaja, ini negara hukum, harus ada efek jera sehingga yang lain tidak meniru-niru, sebenarnya semata-semata untuk menyelamatkan pelaku agar tak terjerumus lebih dalam. Kita tetap melakukan proses hukum tegas sesuai dengan fakta hukum," tegas Iqbal.

Baca juga: Di Medan, Dua Penyebar Hoaks Surat Suara Tercoblos Ditahan

Seperti halnya pelaku penyebar berita bohong di Cirebon, menurut Iqbal, dua alat bukti yang cukup bisa menetapkan tersangka terhadap pelaku.

"TNI dan Polri adalah dua garda terkuat dan terdepan untuk benteng NKRI, kami tidak boleh oleh karena ujaran yang sengaja memprovokasi, kami ada masalah, tidak, sampai sekarang tetap solid," katanya.

"Kan bisa dilihat pimpinan tertinggi kami bapak kapolri panglima TNI dan staff kita bergandengan tangan sampai ke bawah," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Penyebar Hoaks Air Laut Naik di Sikka Minta Maaf

Iqbal pun merasakan soliditas Polri dan TNI ini ketika dirinya menjadi Wakapolda Jawa Timur.

"Mungkin ini fenomena media sosial yang sengaja menjadi sarana untuk memperkeruh situasi tapi sampai saat ini situasi kondisi seluruh Indonesia relatif dalam keadaan aman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com