Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Bandung Temukan Makanan Berformalin di Sumedang

Kompas.com - 13/05/2019, 18:38 WIB
Aam Aminullah,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Makanan buka puasa jenis tutut (siput) yang dijajakan pedagang di sekitar Taman Telor, Sumedang kota, Jawa Barat, positif mengandung zat berbahaya jenis formalin.

Dari 20 sampel makanan dan takjil buka puasa yang dicek BPOM Bandung, Senin (13/5/2019) sore, hanya makanan jenis tutut yang mengandung zat berbahaya. Sisanya negatif.

Kepala BPOM Bandung I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa mengatakan, BPOM Bandung datang ke Kabupaten Sumedang untuk memastikan bahwa makanan buka puasa yang dikonsumsi masyarakat Sumedang aman dari zat berbahaya.

Baca juga: Video Ikan Berulat Viral di Facebook, Ini Tanggapan BPOM

I Gusti menuturkan, sampel dari 20 makanan yang dijajakan pedagang mulai dari es campur hingga aneka gorengan langsung diperiksa di tempat.

"Hasil pemeriksaan kami, dari 20 makanan yang diuji itu 19 negatif dan hanya satu jenis makanan yang positif mengandung zat berbahaya formalin yaitu tutut," ujarnya kepada Kompas.com di Taman Telor, Sumedang, Senin sore.

I Gusti menyebutkan, meski dipastikan mengandung formalin, namun. Tutut yang merupakan makanan jenis rumahan yang diperjualbelikan ini belum tentu setiap harinya mengandung formalin.

Formalin pada jenis ikan atau tutut, kata I Gusti, memang kerap kali ditemukan. Tujuan penggunaan formalin sendiri agar ikan/tutut itu bisa bertahan lama atau awet.

Baca juga: BPOM Sulsel Sidak Pasar Kuliner Takjil di Makassar Jelang Buka Puasa

"Hari ini hasil uji memang ditemukan ada formalin, tapi bisa saja sebelum-sebelumnya itu tidak ada. Bisa jadi pula ini karena ketidaktahuan atau bukan karena disengaja oleh pedagangnya. Untuk itu, hal ini perlu pembinaan lebih lanjut kepada pedagang tutut ini," tuturnya.

I Gusti menyatakan, selain telah meminta pedagang tidak menjual produksi tututnya pada hari ini, ke depan, pihaknya bersama dinas kesehatan Sumedang akan melakukan upaya pembinaan lebih lanjut.

"Kami telah menegur dan meminta pedagang tidak menjual produksi tututnya yang hari ini. Kami juga akan melakukan uji lab lebih lanjut untuk memastikan bahan formalin yang digunakan ini asal mulanya dari mana. Apakah dari ikannya atau dari bumbu dan lainnya," sebutnya.

Baca juga: Jual Obat Tanpa Resep Dokter dan Izin Edar BPOM, 7 Orang Ditangkap Polisi

Sementara itu, Sekda Sumedang Herman Suryatman mengatakan, uji sampel makanan pada puasa Ramadan kali ini sebagai upaya Pemkab Sumedang bekerjasama dengan BPOM Bandung untuk memastikan bahwa seluruh makanan yang dikonsumsi warga aman dan zat-zat berbahaya.

"Alhamdulillah ya, dari 20 jenis makanan yang dijual pedagang di Taman Telor ini hanya satu yang terindikasi positif berformalin. Uji makanan ini sebagai upaya pemerintah untuk makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat dan layak konsumsi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com