Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sarkoem, Puluhan Tahun Abadikan Perkembangan Kota Lewat Foto

Kompas.com - 13/05/2019, 11:49 WIB
Sukoco,
Khairina

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Suara sedikit parau dan agak cadel mempersilakan masuk terdengar lirih dari dalam sebuah rumah dengan arsitektur tahun 1960-an di Desa Ringin Agung, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Pemilik rumah, Sarkoem Darmo Winoto (79) terlihat tertatih menemui Kompas.com yang bertamu pada Sabtu sore. Setahun terakhir, dia mengaku dalam perawatan pasca terkena stroke ringan.

“Mungkin Bapak agak susah bicara pascastroke,” ujar Sri Rahayu, salah satu putri Mbah Sarkoem yang ikut menamani Kompas.com, Sabtu (4/5/2019).

Meski telah berusia 79 tahun dan menderita stroke, namun ingatan pria yang suka fotografi tersebut masih sangat kuat mengidentifiasi setiap lembar foto tua yang ditunjukkan kepada Kompas.com dari koleksi miliknya.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Papua Lulus Magna Cum Laude dari Universitas di AS, Ingin Pulang Kampung hingga Bakar Batu di Oregon

Sarkoem adalah salah satu kontraktor yang membangun sejumlah proyek besar di Kabupaten Magetan sejak tahun 1958. Saat itu, dirinya lulus dari Sekolah Teknik (ST), sekolah setingkat SMP jurusan bangunan di tahun yang sama.

Pada saat itu, salah satu kontraktor yang mengerjakan pembanguan gudang penyimpanan peluru di Desa Durenan membutuhkan pekerja yang memahami ilmu pertukangan.

Dari 5 temannya yang baru saja lulus Sekolah Teknik (ST) Magetan, kebetulan hanya Sarkoem yang lulusan jurusan bangunan.

Baca juga: Kisah Auliansyah, Aktivis Sekolah yang Raih Nilai UNBK SMA Tertinggi Se-DIY

Sejak ikut menangani pembangunan gudang peluru tersebut, Sarkoem disibukkan dengan sejumlah proyek pembangunan jalan, jembatan, gedung, serta monumen lainnya di Kabupaten Magetan.

“Rencana melanjutkan ke Sekolah Tekhnik Mesin (STM) akhirnya tidak kesampaian, karena sekolahnya ada di Malang sementara pekerjaan terus berdatangan nggak berhenti,” kata Mbah Sarkoem.

Pak Noto adalah kontraktor yang berjasa mengenalkan Sarkoem pada dunia konstruksi meski hanya lulusan ST. Melalui didikan Noto lah Sarkoem memahami pentingnya menjaga kualitas pekerjaan untuk a meraih kepercayan penguna jasa konstruksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com