Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Sopir GrabCar Antar Jenazah, Sewa Ambulans Mahal, hingga Tak Pilih-pilih Order

Kompas.com - 10/05/2019, 16:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Yuni (36), perempuan yang berprofesi sebagai pengemudi GrabCar asal Garut, Jawa Barat, ini sama sekali tidak merasa takut saat menerima order mengantar jenazah.

Ibu rumah tangga itu justru merasa telah memenuhi keinginannya mengantar jenazah semenjak menjadi pengemudi GrabCar.

Aksi Yuni itu segera menuai pujian warganet, apalagi setelah mengetahui pemesan GrabCar menganggap biaya sewa ambulans di Rumah Sakit Umum dr Slamet di Garut terlalu mahal.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Cerita saat terima order membawa jenazah

Ilustrasi GPSshutterstock Ilustrasi GPS

Yuni mengaku tak menyangka apa yang dilakukannya menarik perhatian publik sehingga mendapat simpati.

Menurut Yuni, saat itu dirinya mendapat order dari seorang pria bernama Doni.

Order tersebut diterimanya pada Rabu (1/5/2019) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.

Pemesan meminta dijemput di RSU dr Slamet Garut dan diantar ke Desa Banjarwangi dengan jarak sekitar 60 kilometer lebih dengan biaya Rp 230.000.

Begitu menerima order, Yuni dihubungi pemesan yang mengatakan bahwa penumpang yang akan dibawa adalah jenazah. Namun, Yuni memilih tidak menolaknya.

"Begitu menjemput, yang mesan bilang terima kasih karena aku sopir keempat yang akhirnya mau menerima," kata Yuni kepada Kompas.com.

Baca Juga: Kisah Yuni, Sopir Grab Garut yang Terima Order Antar Jenazah

2. Tidak pilih-pilih order 

Yuni pengemudi grab car yang menerima orderan msngangkut jenazah (foto dok Yuni)Kompas.com/ARI MAULANA KARANG Yuni pengemudi grab car yang menerima orderan msngangkut jenazah (foto dok Yuni)

Yuni mengatakan, banyak orang menghindari membawa jenazah karena takut mobil yang digunakan sepi penumpang.

Namun, Yuni tidak mau peduli. Dirinya berprinsip Allah telah mengatur rezeki seseorang.

"Banyak yang bilang kalau mobil dipakai usaha terus dipakai ngangkut jenazah jadi tiis (sepi). Saya mah enggak peduli, rezeki mah Allah yang ngatur," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com