Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok 2 Kubu Perguruan Silat di Wonogiri, 5 Rumah Rusak dan Kasat Reskrim Masih Kritis

Kompas.com - 10/05/2019, 14:44 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Sebanyak lima rumah milik warga Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah, dilaporkan rusak dan empat warga mengalami luka-luka lecet pasca-bentrok dua kelompok pendekar dari perguruan pencak silat, yakni PSH Terate dan PSH Winongo, pecah di Kabupaten Wonogiri.

Kapolsek Ngadirojo AKP Subroto yang dihubungi Kompas.com, Jumat (10/5/2019) siang membenarkan peristiwa itu.

"Kerusakan rumah hanya ringan saja seperti kaca jendela pecah dan genteng pecah. Rata-rata seperti itu," kata Subroto.

Menurut Subroto, rumah warga rusak akibat terkena lemparan batu dari massa yang bentrok Rabu (8/5/2019) malam itu.

Baca juga: Kasat Reskrim Wonogiri Dikeroyok saat Amankan Bentrok 2 Perguruan Silat

Sementara itu, warga mengalami luka akibat dipukul massa. Namun luka yang dialami empat warga hanya lecet.

Justru luka yang paling parah dialami Kasat Reskrim, AKP Aditya Mulya Ramadani saat bertugas mengamankan bentrok dua kubu pendekar tersebut.

Polsek Ngadirojo dan tim Polres Wonogiri sudah memeriksa tujuh saksi terdiri dari korban dan warga yang melihat pada saat kejadian.

Ia menambahkan dirinya tidak bisa berspekulasi terkait asal muasal pelaku. Saat ini tim masih intensif memeriksa para saksi untuk mengungkap pelaku dalam kasus tersebut.

Diberitakan sebelumnya, hingga Kamis (9/5/2019) petang, Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramadani saat ini masih mengalami kondisi kritis dan belum sadarkan diri di RSU Dr Oen Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca juga: Jadi Korban Bentrok Dua Kubu Perguruan Silat, Kasat Reskrim Wonogiri Kritis

Aditya mengalami gegar otak dan dirawat intensif di ICU RSU Dr Oen setelah menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrok massa PSH Terate dan PSH Winongo Tunas Muda di Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri, Rabu ( 8/5/2019) malam.

"Tadi malam saya sudah melakukan pengamanan secara persuasif dan saya nguwongke anggota PSHT Terate. Tetapi anggota saya (Kasat Reskrim) dianiaya sampai saat ini kritis dan gegar otak. Untuk itu, saya akan melakukan penegakan hukum sesuai undang-undang yang berlaku," tegas Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati kepada wartawan usai mengikuti pertemuan bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko A Daniel dengan tokoh pesilat di Mapolresta Solo, Kamis ( 9/5/2019) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com