Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi di Sidang Bahar bin Smith Mengaku Urunan Rp 4 Juta untuk Tiket Pulang Bahar "Palsu"

Kompas.com - 10/05/2019, 09:45 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Saksi meringankan dihadirkan Kuasa Hukum terdakwa Bahar bin Smith di Persidangan dugaan penganiayaan yang digelar di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/5/2019).

Dua saksi yang dihadirkan yakni Hamid Isnaeni dan Nurcholis, keduanya bertemu korban MKU yang mengaku sebagai Alatos dan CAJ yang mengaku Bahar saat di Bali.

MKU dan CAJ ini awal bertemu dengan Hamid di Kuta, Bali, keduanya kemudian dibawa Hamid ke tokonya. Di sana mereka pun berbincang, soal tujuan MKU dan CAJ ke bali hingga soal mereka kehilangan uang Rp 6 juta.

"Keduanya ngaku kehilangan uang Rp 6 juta," katanya

Baca juga: Ini Alasan Saksi Curiga Saat Bertemu Bahar bin Smith Palsu di Bali

Saat Itu Hamid berprasangka baik terhadap keduanya, sehingga ia mempercayai dua pemuda itu. Hamid juga mengantarkan keduanya untuk menginap di hotel dan membiayai penginapannya itu.

Esoknya, Hamid menjemput keduanya untuk shalat jumat dan mengenalkannya dengan rekan-rekannya seusai shalat. Saat itulah, Hamid dan rekannya Nurcholis berinisiatif untuk mengajak rekan lainnya urunan untuk tiket pulang dua pemuda yang mengaku sebagai habib tersebut.

"Saya bersama teman urunan. Terkumpul Rp 4 juta buat buat beli tiket pesawat. Setelah itu saya antar ke bandara," kata Hamid.

Hormati turunan Nabi

Sementara itu saksi Nurcholis mengaku bertemu dengan CAJ dan MKU setelah ditelepon rekannya bahwa ada Habib Bahar bin Smith di Bali kehilangan uang Rp 6 juta.

Uang urunan yang terkumpul diberikan kepada dua pemuda itu melalui almarhum Usman.

"Setelah pertemuan kami menghormati. Kami urunan untuk belikan tiket. Karena dengar ini Dzuriyah Rosul (turunan Nabi), saya harus hormati," kata Nurcholis. 

Baca juga: Cerita Saksi soal Pemuda yang Mengaku sebagai Bahar Bin Smith di Bali

Mereka pun kemudian berangkat ke bandara menggunakan kendaraan almarhum Usman.

Setelah dua pemuda ini pulang, malamnya MKU menelepon Nurcholis dan mengakui bahwa MKU telah membohonginya.

"Sepulang dari Bali, malamnya Alatos (MKU) telepon. Saya gaptek jadi enggak saya rekam, tapi saya (hidupkan) "speaker"  HP supaya ada saksi. Dia bilang, 'saya minta maaf saya sudah bohongi bapak," kata Nurcholis.

MKU pun mengaku bahwa dirinya baru mengenal CAJ saat di Bali dan mengaku bahwa dirinya yang habib bukan CAJ.

Ia juga siap untuk mempertanggung jawabkan apa yang dilakukannya di depan Bahar bin Smith. "Dia bilang mau tanggung semuanya, apapun risikonya, dia siap terima," katanya.

Baca juga: Serunya Perdebatan Bahar bin Smith dengan Saksi Ahli di Persidangan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com