Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Makanan Takjil, BBPOM DIY Temukan Mie Goreng Mengandung Boraks

Kompas.com - 10/05/2019, 08:17 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY mengelar operasi makanan takjil di Kabupaten Sleman.

Dari operasi ini, BBPOM DIY menemukan mie goreng mengandung boraks yang dijual di bazar.

"Tadi melakukan pengecekan di bazar Masjid Suciati Saliman," ujar Etty Rusmawati, Staf Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM DIY, Kamis (09/05/2019)

Etty menuturkan dari bazar di Masjid Suciati Saliman, Jalan Gito Gati, Sleman pihaknya mengambil beberapa sampel.

Total ada 17 sampel yang diambil dari berbagai jenis makanan dan minuman.

Dari 17 sample yang diambil, setelah dilakukan pengujian ternyata hasilnya ada satu yang positif mengandung boraks.

"Satu yang positif mengandung boraks jenisnya mie goreng," tegasnya.

Baca juga: Diduga Keracunan Mie Basah, Puluhan Warga Sekayu Sumsel Dilarikan ke RS

Boraks adalah bahan berbahaya yang dilarang digunakan dalam makanan. Efek samping secara kumulatif, boraks bisa menyebabkan kanker. Selain itu, juga menyebabkan kerusakan organ tubuh.

Menurutnya, karena baru pertama kali pihaknya hanya memberikan pembinaan dan edukasi kepada penjual. Sementara mie goreng yang dijual dan positif mengandung boraks disita.

"Semua yang mengandung boraks kita ambil, ada dua kantong sekitar dua kilo. Nantinya mie ini akan kita musnahkan, karena mengandung bahan berbahaya," katanya.

Dari keterangan penjual lanjutnya mendapatkan mie goreng yang positif mengandung boraks dari Pasar Denggung, Sleman.

Selanjutnya dari informasi tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti lebih lanjuti ke Pasar Denggung.

Baca juga: Jelang Ramadhan, BPOM Kepri Temukan Kandungan Boraks Di Bahan Makanan

Disampaikannya, guna pengawasan makanan takjil pihaknya akan mengunjungi tujuh titik di seluruh DIY. Kandungan yang diuji adalah boraks, formalin, dan pewarna berbahaya.

"Ini yang pertama, kita rencananya ada tujuh titik di seluruh kabupaten/kota. Kita juga bekerja sama dengan dinas kesehatan dalam pengawasan makanan takjil ini," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com