Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Sebut Konsep Wisata Halal Rugikan NTT Sebagai Destinasi Wisata Unggulan

Kompas.com - 09/05/2019, 18:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Rachmawati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yunus Takandewa mengatakan pihaknya menolak dengan tegas konsep wisata halal untuk wilayah NTT.

Menurut Yunus, konsep wisata halal tidak sesuai realita NTT yang memiliki beragam budaya dan potensi lokal.

"Bahkan konsep wisata halal ini merugikan posisi daerah ini sebagai destinasi unggulan," tegas Yunus kepada Kompas.com, Kamis (9/5/2019).

Baca juga: Soal Tolak Wisata Halal, Wagub NTT: Semata-mata untuk Menjaga Toleransi yang Sudah Baik

Yunus menyebut sejak bergulirnya konsep wisata halal, penolakan dari berbagai elemen masyarakat di NTT sangat kuat.

"Untuk itu konsep wisata halal ini jelas kami tolak,"kata Yunus.

Ia berharap otoritas pariwisata segera mengembalikan konsep pembangunan pariwisata yang inklusif, terbuka, dan berbasis masyarakat. Hal itu harus dilakukan agar tujuan pembangunan pariwisata benar-benar untuk percepatan serta untuk pemenuhan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, konsep pembangunan di daerah NTT harus memberikan rasa adil dan aman sesuai karakter lokal.

Ia menyebut penolakan wisata halal tidak akan mengganggu arus kunjungan wisatawan ke NTT.

Baca juga: Pemerintah Provinsi NTT Tolak Wisata Halal, Ini Alasannya...

Selama ini, wisatawan sudah mengenal NTT sebagai wilayah yang sangat aman, terbuka dan penuh dengan beragam wisata baik bahari, alam, dan budaya.

Justru konsep wisata halal, akan membuat arus wisatawan menjadi turun karena terlalu eksklusif dan tertutup.

"Tidak perlu memaksakan konsep pembangunan yang memperkeruh arah dan tujuan pembangunan nasional. Apalagi cenderung mengganggu suasana kebatinan masyarakat NTT yang hidup dalam suasana rukun dan penuh kedamaian," pungkas politisi PDIP itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com