Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Jualan Aksesoris di Sulawesi, WNA Asal China Dideportasi

Kompas.com - 09/05/2019, 10:51 WIB
Amran Amir,
Rachmawati

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas III Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (08/05/2019) sore, mendeportasi Shu Aixiano (55), Warga Negara Asing (WNA) asal China .

Dia diamankan petugas Imigrasi Kota Palopo saat berjualan aksesoris perhiasan di Pasar Bolu, Kabupaten Toraja Utara.

Penangkapan WNA tersebut atas laporan masyarakat sekitar terkait keberadaan WNA asal China yang kerap bertransaksi dengan warga di pasar.

Baca juga: Dideportasi, 4 Pria China yang Hendak Menikahi Gadis Tasik

Menurut pihak Keimigrasian Kota Palopo, yang bersangkutan telah 20 kali bolak balik  China-Indonesia sejak tahun 2014 dengan modus berjualan aksesoris perhiasan.

"Yang bersangkutan masuk ke Indonesia menggunakan visa kunjungan. Tapi saat berada di Indonesia, dia ternyata mencari nafkah atau berkerja. Tentu ini menyalahi izin tinggalnya," kata Raden Haryo Sakti, Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Palopo saat dikonfirmasi Kompas.com di ruang kerjanya, Rabu (8/5/2019).

Rencananya Shu Aixiano akan dideportasi ke negaranya melalui Bandar Udara Ngurah Rai, Bali.

Baca juga: Jual Obat Kuat di Sinjai, WNA China Dideportasi

Menurut Raden Haryo, modus yang digunakan Shu Aixiano di Indonesia adalah berjualan aksesoris dengan cara berpindah-pindah.

"Hanya saja tempatnya berpindah-pindah. Tapi masih di wilayah Sulawesi. Untuk itu dia akan ditangkal masuk ke Indonesia selama enam bulan. Dan untuk masuk lagi ke Indonesia, dia harus melewati proses yang selektif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com