Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Waris yang Menyegel Kantor Kelurahan, Meminta Lahan Keluarganya Dibeli Rp 15 M

Kompas.com - 08/05/2019, 18:41 WIB
Ahmad Faisol,
Rachmawati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Aris Wardiyanto, ahli waris pemilik lahan yang menyegel kantor kelurahan dan SD di Probolinggo meminta pemkot setempat membeli lahan milik keluarganya sebesar Rp 15 miliar sesuai dengan harga saat ini.

Menurutnya, Pemkot Probolinggo sudah ingkar janji karena uang sebasar Rp 4,7 miliar yang disepakati sebagai pengganti lahan tersebut hingga kini belum direalisasikan.

Baca juga: Ganti Rugi Tanah Tak Dibayar, Kantor Kelurahan di Probolinggo Disegel

Menurutnya, Pemkot Probolinggo sudah sepakat membeli tanah yang berada di Jalan Raya Bromo itu sebesar Rp 5 miliar. Namun setelah dipotong administrasi, uang yang harus dibayarkan sebesar Rp 4,7 miliar.

Arik juga menjelaskan, pada 8 Juli 2015 ahli waris sudah menandatangani surat pernyataan pembelian lahan. Tanah seluas 5.650 meter persegi itu dijual oleh lima orang ahli warisnya kepada pemkot setempat.

Surat pernyataan pembelian tanah Surat Hak Milik (SHM) Nomor 16 tahun 1965 atas nama (AN) Bullah disaksikan Tim Pelaksana Pengadaan Tanah. Sedangkan lima ahli waris yang memberikan pernyataan adalah  Supaidah, Arsumo, Arpik, Sudiono dan Arsumi.

Namun, hingga kini ahli waris merasa belum pernah menerima uang sepeser pun.

Baca juga: Hoaks, Video Hujan Meteor Turun di Langit Probolinggo

Arik juga mengaku sudah beberapa kali berkirim surat ke pemkot untuk menanyakan uang pembelian lahan kakeknya.

“Sudah kirim surat berkali-kali sampai bosan saya. Namun tidak ada tanggapan. Ya, akhirnya kami patok. Pada 25 April lalu saya mengirim surat somasi ke walikota. Isinya meminta pemkot segera menyelesaikan permasalahan dan mencari solusinya. Dengan alasan pihak ahli waris terlalu lama dirugikan," jelasnya.

Arik juga menolak jika tanah waris keluarganya dihargai Rp 4,7 miliar. Menurutnya sudah ada pengusaha yang menawar Rp 15 miliar.

"Kalau pemkot tidak mau seharga itu, kami jual ke pengusaha,” tandasnya.

Baca juga: Kasus Penyegelan Kantor Kelurahan, Pemkot Probolinggo Siap Berhadapan dengan Ahli Waris di Pengadilan

Menurutnya, pihak keluarga sudah tidak akan menghitung uang sewa dari sejumlah bangunan yang ada di atas lahannya. Saat ini di atas lahan terdapat beberapa bangunan antara lain TK Dharma Wanita, kantor kelurahan dan gedung SD serta sejumlah bangunan lainnya.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Imanto Kota Probolinggo enggan berkomentar lebih jauh.

"Kami belum bisa komentar. Pada prinsipnya kita juga mau menyelesaikan hal tersebut," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com