Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuh Lalat dan Sampah, Kondisi Menyedihkan Pengungsian Korban Banjir dan Longsor di Bengkulu

Kompas.com - 07/05/2019, 08:05 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Kondisi pengungsian korban banjir dan longsor di Desa Genting, Kecamatan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu sungguh menyedihkan.

Terdapat 107 Kepala Keluarga (KK) atau 419 jiwa harus menjalani ramadan di tenda-tenda pengungsian yang dibuat sederhana.

Aroma busuk, sampah berserakan, lalat berterbangan, serta manajemen pengungsian sangat jauh dari layak di lokasi itu saat Kompas.com mengunjungi lokasi pengungsian pada, Senin (6/5/2019).

Puluhan tenda terbuat dari terpal tampak berjajar di sebuah kebun kelapa sawit tak jauh dari Desa Genting.

Baca juga: Pemukiman Hancur akibat Lumpur, Korban Banjir Bengkulu Masih Bertahan di Pengungsian

Lokasi pengungsian tersebut berada di tempat cukup tinggi dari Desa Genting. Sementara permukiman desa sendiri hingga saat ini tak dapat ditempati karena lumpur sisa banjir masih menyesaki perkampungan dengan tinggi kisaran 30 sentimeter hingga satu meter.

Desa Genting merupakan desa yang paling terisolasi saat banjir menerjang 27 April 2019. Pada hari keempat pascabencana desa ini baru bisa ditembus oleh tim evakuasi.

Terdapat dua sungai harus dilalui untuk tiba ke lokasi ini. Dua sungai tersebut meluap saat bencana terjadi.

Butuh 3 jam menembus lokasi pengungsian

Menuju lokasi pengungsian dari Kota Bengkulu membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan darat. Medan berat menjadi hambatan apalagi bila hujan membuat jalan tanah liat menjadi becek.

Mobil yang kami tumpangi tak kuasa mengantarkan ke lokasi pengungsian karena tanjakan terjal nan licin. Perjalanan kami lanjutkan dengan jalan kaki sekitar 20 menit.

Peluh sudah membasahi wajah dan tubuh saat sayup-sayup terdengar suara warga di pengungsian. Tepat di dalam kebun kelapa sawit tenda terpal milik pengungsi berwarna biru menyambut kedatangan.

Tidak kurang empat tenda terpal disusun seperti rumah oleh pengungsi di pintu masuk pengungsian.

Sejumlah warga tampak tertidur tak lelap di dalam tenda yang panas akibat terpaan sinar matahari.

Baca juga: Wagub Sumbar: Ada Potensi Gempa Maha Dahsyat Intai Mentawai dan Bengkulu

Tampak seorang perempuan paruh baya tertidur sambil duduk dengan mulut tertutup masker, lelah jelas terpancar dari wajahnya.

Menuju ke tengah lokasi pengungsian terdapat tenda besar, tertulis logo Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tepat di atas tenda besar itu.

Di dalam tenda itu tampak lengkap, beras, sarden, kornet, mie instan, sabun cuci hingga pakaian terlihat berserakan. Sejumlah donatur tampak datang dan pergi mengantarkan kebutuhan pengungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com