Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Ngaji di Serang Diisukan Dibunuh PKI, Ini Kejadian Sebenarnya...

Kompas.com - 04/05/2019, 21:58 WIB
Acep Nazmudin,
Khairina

Tim Redaksi


SERANG, KOMPAS.com - Pembunuhan seorang guru mengaji bernama Samsudin (44) di Serang tiba-tiba viral di media sosial.

Sejumlah postingan menyebut jika Samsudin dibantai oleh sekelompok orang yang disebut PKI.

Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi langsung melakukan klarifikasi terhadap isu tersebut.

Kata dia, kejadian sebenarnya, Samsudin meninggal setelah dibacok oleh rekannya sendiri, Romli Husein (32) yang tengah depresi karena akan diceraikan oleh istrinya.

"Kami ingin meluruskan informasi terkait adanya isu berkembang di media sosial terjadi pembantaian terhadap para ulama dilakukan sekelompok orang," kata Firman dalam konferensi pers di Polres Serang Kota, Sabtu (4/5/2019).

Baca juga: Fakta Pembunuhan Anggota DPRD Sragen, Korban Minta Rp 750 Juta untuk Nyaleg hingga Suami Tersangka Ikut Racik Racun

Peristiwa tersebut, kata Firman, terjadi pada Kamis (2/5/2019) di kediaman Samsudin di Kampung Keramat, Desa Dadu Agung, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang.

Kejadian bermula saat pelaku Romli berkunjung ke rumah Samsudin yang merupakan guru mengajinya.

Romli sempat menginap di rumah Samsudin dan pembunuhan dilakukan esok paginya.

"Setelah shalat subuh, pelaku atau terduga mengamuk dan mendobrak rumah korban dengan membawa sebilah golok dan langsung menyerang korban mengalami luka sayatan di badan," Kata Firman.

Samsudin yang terluka langsung dilarikan ke RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang oleh pihak keluarga, namun nyawanya tidak terselamatkan.

"Korban meninggal pukul 19.15 di hari tersebut," kata Firman.

Baca juga: Kronologi Pemerkosaan Berujung Pembunuhan Gadis 16 Tahun oleh Ayah Tirinya

Sementara pelaku Romli, saat ini masih berada di rumah sakit setelah menjadi sasaran amukan warga yang geram atas apa yang dilakukannya terhadap Samsudin.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Firman, Romli diketahui memiliki riwayat depresi.

Soal isu berkembang yang menyebut jika Samsudin dibantai oleh sekelompok orang yang disebut PKI, pihak kepolisian tengah menyelidiki hal ini.

Jika terbukti hoaks, maka ada ancaman pidana bagi penyebar beritanya.

Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi mengatakan, saat ini pihaknya sudah memegang sejumlah akun Facebook yang diduga menyebarkan berita hoaks ini. Satu di antaranya adalah akun yang menyebut korban adalah penasihat FPI Banten.

Sementara, akun lain juga ada yang menyebutkan jika ada kelompok PKI yang berkeliaran di Banten dan tengah mengincar para ulama untuk dibunuh.

"Korban benar guru ngaji, tapi bukan salah satu pengurus FPI di Serang. Tidak benar juga info berkembang ulama dianiaya kelompok tertentu, jadi stop hoks," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com