Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan 2.847 Suara di Sumatera Barat, BPN Minta Situng Dihentikan

Kompas.com - 03/05/2019, 09:38 WIB
Perdana Putra,
Rachmawati

Tim Redaksi


PADANG, KOMPAS.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan bahwa data hasil pleno tiga KPU kabupaten dan kota di Sumatera Barat berbeda dengan data di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tiga kota dan kabupaten tersebut adalah Sijunjung, Padang Panjang dan Sawahlunto.

Dia menduga, kesalahan entri data di Situng KPU RI bukan lagi karena human error, tetapi karena memang ada masalah besar.

Oleh karena itu, menurut politisi Partai Gerindra ini, Situng lebih baik dihentikan daripada KPU memberikan informasi tidak valid dan menyesatkan bagi masyarakat.

"Ini bukan human error lagi, ada masalah besar. Dari hasil pleno tiga KPU kabupaten dan kota di Sumbar, semuanya berbeda jauh dengan Situng. Malahan Situng merugikan pasangan Prabowo-Sandi," kata Andre kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2019) pagi.

Baca juga: Laporkan Banyak Kesalahan Input Situng KPU, BPN Enggan Sebut Jumlah

Dari hasil pleno KPU Sijunjung, Prabowo-Sandi mendapatkan 110.012 suara, sementara di Situng hanya 108.859. Padahal, suara yang masuk di Situng sudah 100 persen.

Perbedaan tersebut, menurut caleg DPR RI yang mewakili Dapil Sumbar itu, menghilangkan 2.847 suara Prabowo-Sandi di Situng.

Sementara itu, di Padang Panjang, hasil pleno menetapkan bahwa Prabowo-Sandi mendapatkan 27.645 suara, sementara di Situng hanya 27.447 suara, berbeda 198 suara.

"Dari pada meresahkan masyarakat, kami minta Situng ini tidak usah dilanjutkan. Mari kita tunggu saja hasil pleno KPU," katanya.

Baca juga: TKN Terima 14.843 Laporan Dugaan Kecurangan yang Untungkan Kubu Prabowo

Andre menduga, ada indikasi Situng dibuat untuk menaikkan suara salah satu paslon dan menurunkan paslon lainnya.

"Situng yang dibuat KPU datanya tidak valid. Ini tentu meresahkan dan menambah kecurigaan masyarakat. Apa benar Situng ini gunanya untuk menaikkan suara salah satu paslon ?" kata Andre.

Sebelumnya diberitakan, ada perbedaan 2.847 suara Prabowo-Sandi dan 221 suara Jokowi-Maaruf Amin di pleno KPU Sijunjung dengan Situng.

Di Situng yang sudah 100 persen, pasangan Prabowo-Sandi memperoleh 108.859 suara. Sementara pleno KPU Sijunjung memperoleh 110.012 suara.  Sementara suara Jokowi-Maaruf Amin di Situng hanya 15.484 suara dan di pleno menjadi 15.705.

Baca juga: Laporkan KPU ke Bawaslu, BPN Prabowo-Sandiaga Minta Situng Dihentikan

Perbedaan hasil antara Situng dengan pleno juga terjadi di Kota Sawahlunto. Pleno KPU Sawahlunto menetapkan pasangan Prabowo-Sandi menang dengan 31.341 suara, sementara di Situng yang sudah 100 persen mendapatkan 31.418 suara.

Pasangan capres Jokowi-Maaruf mendapatkan 7.077 suara berdasarkan hasil pleno, namun di Situng tertulis 7.091 suara.

Untuk Padang Panjang, hasil pleno KPU setempat, Prabowo-Sandi mendapatkan 27.645 suara dan di Situng 27.447. Kemudian Jokowi-Maaruf Amin mendapatkan 3.993 di pleno dan di Situng tertulis 3.976 suara.

Pleno KPU Padang Panjang sendiri sudah dilaksanakan pada 27 April 2019 lalu, namun data di Situng belum juga diperbaiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com