Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lubang Besar di Sukabumi, Ini Kata Kepala PVMBG

Kompas.com - 02/05/2019, 16:27 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan tanah amblas berupa lubang di atas terowongan air di Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat pernah terjadi September 2018 lalu.

Pihak PVMBG - Badan Geologi sudah melakukan pengkajian atas peristiwa yang terjadi pada 2018 tersebut. Laporan hasil kajian dan rekomendasi telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi.

"Kejadian itu pernah terjadi sebelumnya, tahun 2018. Daerah tersebut merupakan jalur sungai yang tertutup oleh material vulkanik yang tidak terkonsolidasi," kata Kasbani dalam pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2019)

"Rekomendasi telah dibuat saat itu, tinggal implementasi oleh pemda. Kejadian yang sama berpotensi terulang jika rekomendasi belum dilaksanakan."

Baca juga: 5 Fakta Lubang Besar di Sukabumi, Warga Terancam Terisolasi hingga Lubang Semakin Meluas

Dalam laporan hasil pemeriksaan di tanah amblas Kampung Legoknyenang, Kadudampit tahun 2018, PVMBG-Badan Geologi di antaranya merekomendasikan agar mengendalikan aliran sungai agar lancar dan tidak mengerosi tebing sungai.

Pengendalian aliran sungai itu melalui pembangunan drainase aliran sungai dengan gorong-gorong yang kedap air pada jalur air (terowongan) agar tidak mengerosi tanah di sekitarnya.

"Atau pembukaan lahan sawah di atas sungai

sehingga sungai menjadi terbuka dan membangun dinding penahan erosi di sisi kanan kiri jalur sungai agar sungai mengalir secara alami sesuai jalurnya yang bermuara di lembah sungai Cigalunggung," tulisnya.

Baca juga: Lubang Besar yang Muncul di Area Persawahan Sukabumi Makin Meluas

Pelajari rekomendasi

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan pihaknya sedang mempelajari laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari PVMBG-Badan Geologi terkait peristiwa tanah amblas berbentuk lubang besar di Kadudampit.

"Saya akan pelajari dulu dan kami juga akan melakukan kajian. Kemudian paling tidak memberikan penjelasan kepada masyarakat, terutama di daerah yang rawan. Warga di sekitar lokasi harus waspada," kata Adjo kepada Kompas.com saat meninjau lokasi bencana tanah bergerak di Nyalindung, Rabu (1/5/2019).

Sebelumnya diberitakan tanah di atas terowongan air di Kampung Legoknyenang, RT 05 RW 02 Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit kembali amblas, Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 04:00 Wib.

Baca juga: Geger Kemunculan Lubang Besar di Area Persawahan Sukabumi, Ini Penjelasannya

Dampaknya jalan gang lebar 1,2 meter yang berada sekitar dua meter dari tanah amblas semakin terancam tergerus hingga putus.

Terlebih lagi, posisinya berada tepat di atas mulut terowongan air. Selain itu, bila jalan gang putus dapat mengakibatkan ratusan warga terisolir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com