Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasati Kondisi Cuaca, Petani Tutupi Lahan Cabai dengan Plastik

Kompas.com - 02/05/2019, 15:46 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi


BANYUMAS, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto bersama Kelompok Tani Ganda Arum Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengembangkan penanaman cabai merah menggunakan metode sungkup.

Bendahara Kelompok Tani Ganda Arum Sugiyanto mengatakan, penanaman dengan metode tersebut untuk menyiasati kondisi cuaca.

Baca juga: Harga Cabai dan Bawang Merah Melambung hingga 100 Persen di Majene

Lahan pertanian ditutup menggunakan plastik transparan, sehingga air hujan tidak langsung membasahi tanaman.

"Penanaman dilakukan pada lahan seluas 1,5 hektare. Hasilnya cukup bagus, sebelumnya satu batang pohon menghasilkan 6 ons, sekarang bisa 1,5 kilogram hingga 2 kilogram," katanya di sela kegiatan panen di Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2019).

Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini mengatakan, penanaman cabai dengan metode sungkup bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani cabai sekaligus menjaga inflasi.

"Kita memang meminta agar ketika penanaman itu tidak bareng dengan masa tanam kebun-kebun cabai yang lain, sehingga mereka menanam pada saat setelah panen. Dengan demikian panennya ketika yang lain tidak panen," ujar Agus.

Baca juga: Selesai Pemilu, Harga Cabai Rawit Merah di Bekasi Turun Setengahnya

Sementara itu Bupati Banyumas Achmad Husein yang turut hadir pada panen tersebut mengatakan, apabila metode tersebut dapat diterapkan di seluruh wilayah, maka dapat menghindari krisis cabai.

"Jika ini bisa diterapkan di seluruh kecamatan maka krisis cabai tidak akan terjadi, Banyumas bisa surplus cabai. Ini baru satu, minimal sekecamatan ada tiga, dan ternyata panennya bisa 20 kali, berarti sepanjang tahun bisa panen," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com