Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Jumlah Penumpang di BIM Berdampak Negatif Terhadap KA Bandara

Kompas.com - 02/05/2019, 13:27 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, Kompas.com - Penurunan jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat sejak awal 2019, berdampak pada menurunnya jumlah penumpang kereta api bandara BIM, Minangkabau Ekpress.

Sejak beroperasi pada Mei 2018 lalu, rata-rata penumpang mencapai 14.000 per bulannya. Namun, pada 2019 ini turun menjadi rata-rata 12.000 per bulannya hingga April 2019.

"Sejak dioperasikan Mei 2018 lalu, jumlah penumpang kereta api bandara Minangkabau Ekpress mencapai 142.943 penumpang. Sementara dari Januari hingga April 2019 ini baru 52.186 penumpang," kata Senior Supervisor Angkutan Penumpang PT KAI Divre II Sumbar, Heru Guntara kepada Kompas.com,  di kantornya, Jalan Sawahan, Padang, Kamis (2/5/2019).

Baca juga: Jokowi Minta Kereta Bandara Radin Inten II Segera Dibangun

Heru mengakui penurunan jumlah penumpang karena imbas penurunan penumpang pesawat akibat tingginya tiket pesawat.

"Iya karena imbas turunnya penumpang pesawat. Kita terpaksa pasrah menerimanya," kata Heru.

Baca juga: Praktik Calo di Bandara Internasional Minangkabau

Heru mengatakan. saat ini semua operasional kereta api bandara ditanggung Kementerian Perhubungan karena statusnya adalah kereta api perintis.

Untuk pendapatan dari tiket rata-rata Rp 140 juta tahun 2018 dan Rp 120 juta tahun 2019 ini.

Saat ini, Kereta Api Minangkabau Ekpress melakukan 12 kali perjalanan dari Simpang Haru-BIM dengan kapasitas penumpang 393 orang.

Selain Minangkabau Ekpress, PT KAI Divre Sumbar juga memiliki tiga kereta api lainnya yaitu dua Kereta Api Sibinuang yang melayani rute Simpang Haru Padang-Naras dengan delapan kali perjalanan.

Kemudian Kereta Api Lembah Anai yang melayani rute Kayu Tanam-BIM dengan empat kali perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com