Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bandara Beroperasi Bersamaan, Amankah Lalu Lintas Udara Yogyakarta?

Kompas.com - 30/04/2019, 21:38 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Dua bandar udara (bandara) internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta bisa beroperasi secara bersamaan.

Dua bandara internasional tersebut yakni Bandara Adisutjipto di Kota Yogyakarta dan Bandara Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo

Hal itu disampaikan Nono Sunaryadi, General Manager Airnav Indonesia Cabang Yogyakarta, Selasa (30/4/2019).

Menurut dia, kedua bandar udara baik Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo maupun Adisutjipto di Kota Yogyakarta memiliki instrument flight procedure (IFP) masing-masing.

Baca juga: 6 Mei 2019 Penerbangan Komersial di Bandara Internasional Yogyakarta

Instrumen tersebut memungkinkan lalu lintas pesawat kedua bandara tetap teratur di langit Yogyakarta.

YIA sebagai bandara yang baru beroperasi juga memiliki IFP sendiri. Di dalamnya terdapat prosedur standar pesawat mendarat maupun ketika lepas landas dengan berpatokan pada cek poin sendiri yang dinamai cek poin Gudeg.

Cek poin ini berada pada jarak 30 nautical mile (mil laut) dari bandara dan berada di atas pantai di sebelah Selatan YIA.

Pesawat akan terbang di sebelah Selatan Yogyakarta pada ketinggian 8.000 kaki.

Baca juga: Ke Bandara Internasional Yogyakarta Kini Bisa Gunakan Kereta, Bus dan Taksi

"Maka semua pesawat yang masuk ke sini rutenya kita posisikan ke (Gudeg) sana dulu baru masuk kesini," kata Nono Sunaryadi, General Manager Airnav Indonesia Cabang Yogyakarta, Selasa (30/4/2019).

Airnav mempertimbangkan topografi Kulon Progo dan jalur penerbangan militer ketika merancang IFP.

Kulon Progo memiliki kontur gunung Menoreh di sebelah Utara dan tanah datar hingga laut lepas di Selatan.

Nono mengatakan, Airnav memilih penerbangan di atas pantai Yogyakarta karena daerah Utara memiliki permukaan tinggi, tidak rata dan banyak gunung.

Baca juga: Pertamina akan Bangun Tangki Timbun Berkapasitas 4 Juta Liter di Bandara Internasional Yogyakarta

Permukaan yang tidak rata menimbulkan hazard tinggi bagi penerbangan.

"Kita tahu bahwa di sebelah sana ada Bukit Menoreh. Prosedurnya, kita tidak arahkan ke atas Bukit Menoreh. Kalau terbang di atas tanah tidak rata, pesawat akan seperti ini. Hazard tinggi. Maka kita bikin di atas pantai," kata Nono sambil memperagakan pesawat berguncang hebat dengan tangannya.

Faktor arah angin

Angin sangat kuat di pantai Selatan juga sudah diperhitungkan. PT Angkasa Pura I (Persero) membangun runway atau landas pacu berdasarkan perhitungan matang membaca kecenderungan angin yang bisa mempengaruhi penerbangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com