Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPS di Jombang Meninggal Dunia, Tinggalkan Istri yang Hamil 8 Bulan

Kompas.com - 30/04/2019, 18:58 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Rachmawati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sunarko, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Jombang Jawa Timur, meninggal dunia, Senin (29/4/2019) malam. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengecer elpiji dan air mineral isi ulang, meninggalkan istri yang sedang hamil 8 bulan dan 2 orang anak.

Saat pemilu lalu, Sunarko bertugas di TPS 02 di Desa Kepanjen Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

Saat ditemui Kompas.com di rumahnya selepas pemakaman suaminya, Yuni Fanani bercerita sejak bertugas sebagai petugas KPPS, Sunarko  sering mengeluh kondisi badannya tidak enak dan kerap masuk angin.

Baca juga: Pulang Paksa dari RS demi Pemilu, Ketua KPPS Gugur usai Pencoblosan

Kondisi itu itu terus berlangsung hingga beberapa hari pasca penghitungan suara di TPS.

Yuni Fanani menuturkan, suaminya sempat jatuh pingsan pada Senin (29/4/2019) malam dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Beberapa jam kemudian, Sunarko meninggal.

"Istirahatnya kan kurang. Mungkin karena kecapean. Kemarin hasil diagnosanya darah tinggi sampai pembuluh darahnya pecah," tutur Yuni.

Sambil terisak, perempuan yang sedang hamil anak ketiga ini menceritakan kesibukan suaminya sebagai anggota KPPS. Sebelum hari H pemungutan suara, Sunarko sudah disibukkan dengan berbagai persiapan pelaksanaan pemilu.

"Tugasnya di TPS 2. Ya sebelum coblosan sudah (sibuk). Apa-apa ya dia. Mulai dari masang terop dan sebagainya. Istirahatnya kurang. Kadang-kadang kan ada rapat, dia ikut," ungkap Yuni Fanani.

Baca juga: Cerita di Balik Kabar Petugas KPPS di Cilacap yang Tak Mampu Bayar Biaya Rumah Sakit

Salah satu anggota KPPS di TPS 02 Desa Kepanjen, Adi Priawan mengatakan, saat berlangsung pemungutan suara pemilu lalu, Sunarko sering mengeluhkan pusing dan mata berkunang.

Proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS 02, menurut Adi, berlangsung dari pukul 07.00 WIB hingga keesokan harinya pada pukul 05.00 WIB.

"Sempat mengeluh pusing, katanya. Kayak rabun gitu. Pusing waktu melihat tulisan-tulisan kecil," tutur Priawan.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang, Muhaimin Shofi mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi terkait jumlah petugas Pemilu 2019 yang jatuh sakit dan meninggal dunia. Sejauh ini tercatat dua petugas pemilu yang meninggal dunia.

"Kalau yang meninggal dunia ada du orang, termasuk yang tadi pagi anggota KPPS di Desa Kepanjen," ujarnya saat ditemui kantor KPU Jombang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com