Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Tak Langgar Aturan, Baliho Kemenangan Prabowo-Sandi Tidak Akan Dicopot

Kompas.com - 30/04/2019, 16:25 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Baliho ucapan selamat atas kemenangan Prabowo-Sandi sebagai presiden dan wapres RI periode 2019-2024 yang dipasang di Cileungsi, batal dicopot setelah adanya pembahasan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. 

"Pemasangan baliho itu sama dengan spanduk biasa. Bilamana ada pelanggaran, ada tahapannya. Jadi tidak bisa langsung diturunkan. Aturannya diberi surat peringatan pertama 1x6 hari, selanjutnya SP kedua," kata Wakil Bupati Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan saat ditemui di ruang rapat Bupati, di Cibinong, Selasa (30/4/2019).

"Dari sekarang hingga enam hari ke depan akan tetap terpasang, akan saya perintah (Satpol-PP) untuk mengkaji dan mempelajari surat terkait aturan itu," tambahnya.

Baca juga: 5 Fakta Baliho Ucapan Selamat untuk Prabowo-Sandi di Cileungsi, Tolak Diturunkan hingga Terjadi Kericuhan

Iwan mengatakan, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan dalam pemasangan baliho tersebut.

Pasalnya, pihak KPU dan Bawaslu mengakui bahwa aturan pemasangan baliho pasca-pileg dan pilpres masih dalam kajian hingga saat ini.

"Saya berharap ke depan, peraturan pasca-pilpres itu Bawaslu harus buat agar tidak ada multitafsir. Kalau masa tenang kan diatur tetapi kalau pascanya ini belum diatur oleh peraturan Bawaslu," terangnya

Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Kabupaten Bogor, Suhandi mempertanyakan pihak-pihak yang merasa keberatan dengan pemasangan baliho itu.

Masyarakat di Cileungsi, kata dia, berharap baliho itu tetap berdiri.


"Siapa yang kena picu, siapa yang terpancing dan memancing? Atinya baliho itu tidak memicu, kecuali ada masyarakat yang meminta turunkan atau ada selembar kertas ini kan mereka malah justru menolak dicopot, kecuali yang punya tanah, gedung itu tidak menolak ada baliho," ucapnya.

Baca juga: Cerita Warga Cileungsi Bogor Tolak Turunkan Baliho Kemenangan Prabowo-Sandi

Kata Suhandi, tidak ada pungutan pajak untuk baliho non-komersil. Menurutnya, jika memang dibutuhkan perizinan, pihaknya akan menempuhnya selama ada yang merasa keberatan.

"Kita akan ikuti jika memang ada prosedur yang harus dilalui. Cuma memang menurut aturan prosedurnya, satu tidak dipungut biaya karena tidak komersil, dan paling kita ada surat pemberitahuan, itu saja. Kita akan lakukan, dan saya pastikan baliho akan terpasang, keinginan masyarakat tetap selamanya akan di situ," ujarnya.

Warga sekitar, Abet mengatakan, hingga kini baliho itu masih dipasang dan dijaga beberapa relawan Prabowo-Sandiaga.

"Iya masih kita jaga kalau polisi tadi sih saya lihat belum ada," ucapnya.

Baliho tersebut dipasang sejak Minggu (28/4/2019) di depan Perumahan Limus Pratama Regency, Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Sempat terjadi kericuhan antara warga dan petugas Satpol PP yang hendak menurunkan baliho tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com