CILACAP, KOMPAS.com - SP (32), ibu yang melompat dari jembatan Sungai Serayu, perbatasan Kecamatan Maos dan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, disebut sempat mengalami gangguan kesehatan.
Kustiono (60), orangtua korban mengatakan, setelah melahirkan anak kedua, korban sempat kesulitan memberi ASI. Korban juga menjaga jarak dengan anak yang baru dilahirkannya.
"Punya penyakit, tapi sudah normal sekarang, sudah berobat. Dua tiga bulan ini sudah menyusui anaknya, sebelumnya jaga jarak," katanya, Sabtu (27/4/2019).
Baca juga: Keluarga Sempat Cari SP, Ibu Gendong Anak yang Lompat dari Jembatan Sungai Serayu
Kustiono mengatakan, sebelum kejadian, korban tidak ada persoalan dengan keluarga. Bahkan, pada pagi hari korban masih bercanda dengan anak dan adiknya di rumah.
"Setelah melahirkan, tinggal di rumah saya. Sama anaknya awalnya cuek, sekarang sudah normal," ujar Kustiono.
Baca juga: Ibu Gendong Anak yang Lompat dari Jembatan Sungai Serayu Ditemukan Tewas
Ketua RT 2 RW IV Desa Karangreja, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Ikhsan Juwadi mengatakan, melihat keanehan pada diri korban seusai melahirkan.
"Sejak melahirkan jarang keluar rumah, jarang bertemu warga. Ibunya bilang kalau ditanya diam saja, ditanya jawabnya seperlunya, kaya orang bingung begitu," kata Ikhsan.
Sementara itu, Kapolsek Kesugihan AKP Gunung Krido Wahono mengatakan berdasarkan keterangan dokter Puskesmas Maos, korban diduga melakukan aksi bunuh diri akibat depresi pascamelahirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.