Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Kecelakaan Rombongan Mahasiswa di Tol Madiun-Nganjuk karena Sopir Mengantuk

Kompas.com - 26/04/2019, 15:41 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Hasil analisa Ditlantas Polda Jawa Timur menyebutkan, kecelakaan minibus pembawa rombongan mahasiswi Universitas Hasyim Asyari, Tebuireng, Jombang di Tol Madiun-Nganjuk, Jumat (26/4/2019) dini hari, karena faktor pengemudi yang kelelahan dan mengantuk.

"Karena pengemudi lelah dan mengantuk, sopir tidak sadar jika mobil yang dikemudikannya oleng ke kiri sehingga menabrak truk tronton," kata Kasat Patroli Jalan Raya Polda Jawa Timur, AKBP Bambang Sukmo Wibowo, Jumat siang.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan yang Menewaskan 4 Mahasiswa di Tol Madiun-Nganjuk

Dari pemeriksaan saksi, kata Bambang, minibus bertandang dari Yogyakarta untuk menuju kembali ke kampus di Jombang.

 

Dalam kecelakaan tersebut, pengemudi bernama Zuhdi F (24), warga Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, meninggal di lokasi kejadian.

Selain pengemudi, 4 mahasiswa juga meninggal dan 5 lainnya mengalami luka. Para korban langsung dievakuasi di RSUD Nganjuk setelah kejadian.

Baca juga: Minibus Bawa Rombongan Mahasiswa Tabrak Tronton di Tol Madiun-Nganjuk, 5 Tewas

Dalam kecelakaan, minibus HI Ace commuter Nopol H 1138 VS yang dikemudikan Zuhdi, menabrak bagian belakang Truk Tronton Nopol L 9888 UG yang dikemudikan M Khamdi (34) di KM 638.400 Tol Madiun arah Nganjuk.

Akibat kejadian itu, minibus mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan, sementara truk tronton mengalami sedikit kerusakan di bagian belakang sebelah kanan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com