PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Hujan lebat mengguyur saat massa menggelar aksi demo di depan kantor KPU Kepulauan Bangka Belitung Jumat (26/4/2019) siang. Massa protes dugaan kecurangan pemilu serta menyoroti nasib ulama.
Petugas gabungan spontan mencari tempat berteduh, sementara massa tetap bertaha,
Dalam kondisi basah kuyup, massa yang dominan menggunakan pakaian warna putih bertahan di guyuran hujan sembari memegang spanduk.
"Para mujahid-mujahid ayo bergabung. Mari bersama-sama di sini hujan," kata salah seorang orator menggunakan pengeras suara.
Baca juga: Aksi di Kantor KPU Bangka Belitung, Orator Sebut Habib Rizieq Dizalimi
Dalam orasinya, orator mengingatkan KPU dan Bawaslu untuk melaksanakan penghitungan suara secara jujur.
Massa menunggu KPU hadir menemui mereka walaupun dalam kondisi hujan.
Habib Soleh, salah satu orator mengatakan bahwa pemilu 2019 adalah pemilu paling brutal.
"Ini pemilu brutal. Saya usia lebih dari 50 tahun, tidak pernah seperti ini. Kita telah dizalimi, Habib Rizieq dizalimi," kata Habib Soleh yang menjadi salah satu orator saat aksi Jumat (26/4/2019).
Soleh juga menyoal suara pemilih yang berjumlah 250 bisa berubah menjadi 750 orang. "Selisih 500 kemana," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.