Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Nduga Rekomendasikan PSU di Meborok

Kompas.com - 25/04/2019, 17:14 WIB
Dhias Suwandi,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Bawaslu Kabupaten Nduga, Papua, merekomendasikan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 20 TPS yang ada di Distrik Meborok, karena faktor keamanan.

Gangguan keamanan yang dimaksud adalah perampasan dan pembakaran logistik pemilu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Salah satu alasan kita merekomendasikan PSU karena gangguan keamanan bahwa proses itu tidak dapat dilaksanakan," ujar Anggota Komisioner Bawaslu Papua, Niko Tunjanan, di Jayapura, Kamis (25/04/2019).

Baca juga: Bawaslu Sebut Ada Perampasan Logistik di Nduga, TNI Membantah

Ia mengimbau, pihak KPUD Nduga, untuk segera merespon rekomendasi tersebut, paling lambat tiga hari setelah surat diterima.

Untuk lokasi pelaksanaan PSU, tegas Niko, Bawaslu mempersilahkan KPU berkordinasi dengan pihak keamanan.

Sementara Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, yang coba dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, belum dapat dimintai keterangan karena tidak mengangkat telepon.

Sebelumnya, Niko Tunjanan sempat mengunkapkan ada perampasan logistik Pemilu di Kabupaten Nduga, Papua, yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca juga: KPU dan Polda Papua Belum Terima Laporan Perampasan Logistik Pemilu di Nduga

Peristiwa ini terjadi di Distrik Meborok, dan dilaporkan oleh petugas Bawaslu Kabupaten Nduga, kepada Bawalu Provinsi Papua.

"Di Distrik Meborok, Kabupaten Nduga ada perampasan dan pembakaran logistik Pemilu oleh KKB," ujarnya.

Kabar tersebut dibantah oleh Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi yang menyebut, seluruh logistik Pemilu di Nduga, sudah dievakuasi ke Jayapura, menggunakan dua unit helikopter carteran pada 20 April 2019.

Ia juga sempat menyatakan bahwa pemilu di Nduga, hanya dilakukan di dua titik, yaitu di Distrik Kenyam, dan Batas Batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com