KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Banyak Sebabkan Nyawa Melayang, Ganjar Minta Sistem Pemilu di-Review

Kompas.com - 25/04/2019, 16:07 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berharap pelaksanaan pemilu serentak di-review. Ganjar berkata seperti itu usai pelaksanaan pemilu serentak 2019 banyak mengakibatkan petugas pelaksana pemilu meninggal dunia akibat kelelahan. 
 
Hal itu dikatakan Ganjar saat melayat ke kediaman Bambang Saptono (52), Anggota Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia, Kamis (25/4/2019).

Bambang Saptono merupakan anggota KPPS di TPS 12 Kelurahan Barusari Kota Semarang. Dia meninggal dunia pada Rabu (24/4/2019), pukul 17.29 WIB di RSUP Dr Kariadi Semarang dan disemayamkan di kediamannya jalan Kaligarang no 21. 

"Kami minta pada KPU untuk ngurus ini semua, di Jawa Tengah lumayan banyak (yang meninggal). Tapi ini menjadi pembelajaran bagi kita ternyata ada faktor X yang kita tidak pernah tahu, yang mestinya KPU secara institusi memperhatikan seperti ini," kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya. 

Meski nyawa tidak bisa digantikan apapun, lanjut Ganjar, namun setidaknya perlu diadakan asuransi petugas pelaksana Pemilu untuk cover masalah kesehatan. Dengan begitu, mereka yang sudah melakukan tugas luar biasa ini ada jaminan, jadi ada ketenangan dalam mereka melakukan kerja toh ini lima tahun sekali. 

"Mungkin perlu kita pertimbangkan juga untuk petugas seperti ini kita cek kesehatan sebelumnya," katanya. 

Gubernur Ganjar Pranowo melayat ke rumah duka Almarhum Bambang Saptono di Kaligarang, Semarang, Kamis (25/4/2019). Almarhum Bambang Saptono pada pemilu tanggal 17 April lalu bertugas sebagai anggota KPPS.Dok. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Gubernur Ganjar Pranowo melayat ke rumah duka Almarhum Bambang Saptono di Kaligarang, Semarang, Kamis (25/4/2019). Almarhum Bambang Saptono pada pemilu tanggal 17 April lalu bertugas sebagai anggota KPPS.
Ganjar mengatakan pula banyaknya petugas yang meninggal telah dia laporkan ke Presiden. Selain itu terkait review pelaksanaan pemilu serentak juga telah dia diskusikan dengan beberapa anggota DPR RI. 

"Apakah serentak pusat, provinsi kabupaten atau serentak eksekutif atau legislatif. Kayaknya kalau bareng seperti ini tidak ringan, sangat berat mereka bekerja. Kami tidak menduga akan serumit dan membutuhkan tenaga waktu pikiran yang luar biasa. Juga tekanan yang luar biasa," katanya. 

Sampai 24 April 2019 pukul 19.00 petugas KPPS di Jawa Tengah yang meninggal telah 32 orang dan sakit 249.

Mereka berasal dari Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan, Rembang, Magelang, Klaten, Batang, Kudus, Pekalongan, Kendal, Pemalang, Semarang dan Brebes.

Ganjar mengatakan akan memberikan santunan kepada keluarga petugas pemilu di Jawa Tengah yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit.

"Insyaallah besok (Jumat, 26/4) akan kami kasih santunan. Tidak hanya yang meninggal, tapi yang sakit juga akan kami berikan," katanya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com