KEDIRI, KOMPAS.com - Dua tersangka pembunuhan disertai mutilasi dengan korban Budi Hartanto yang mayatnya ditemukan di dalam koper di Blitar, Jawa Timur, menjalani reka adegan, Rabu (24/4/2019).
Reka adegan itu berlangsung cukup panjang selain karena jumlah adegan, juga terkait lokasi yang saling berjauhan. Sebab, antara lokasi pembunuhan dan pembuangan mayat terpisah oleh batas wilayah kabupaten.
"Akan ada 38 reka adegan," ujar Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, ditemui di lokasi reka adegan, Rabu.
Baca juga: 6 Fakta Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pinjam Koper Milik Ibu hingga Alasan Korban Dimutilasi
Kedua tersangka yakni AS dan AP yang dihadirkan pada rekontruksi itu rencananya akan menjalani reka adegan di 4 tempat yang berhubungan dengan pembunuhan itu.
Keempat tempat itu diawali dari lokasi sanggar tari yang ada di wilayah Kota Kediri, warung kopi tempat mutilasi yang ada di Kabupaten Kediri, serta lokasi pembuangan koper berisi mayat di wilayah Blitar.
Reka adegan itu digelar langsung oleh Polda Jatim dan diikuti oleh 3 Polres yakni Blitar, Kabupaten Kediri, serta Kabupaten Blitar.
Dari pantauan lokasi, reka ulang yang mulai pada pukul 09.20 WIB itu hingga pukul 11.00 WIB masih berlangsung.
Baca juga: Kasus Mayat Dalam Koper, Kepala Korban yang Dimutilasi Dibungkus Kardus Bekas Mie Instan
Adegan paling banyak berada pada warung nasi goreng yang menjadi lokasi pembunuhan. Warung ini sebelumnya disewa tersangka AS menjadi tempat tinggal.
Sebelumnya diberitakan, sebuah koper berisi mayat tanpa kepala ditemukan di pinggir sungai bawah jembaatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar pada 2 April 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.