PT KAI Tambah Kuota Mudik dan Motor Gratis 2019

CIREBON, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia menambahkan kuota program mudik gratis dan motor gratis pada angkutan lebaran tahun 2019 mendatang.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjelaskan, PT KAI menyediakan 2.500 tempat duduk pada angkutan lebaran tahun 2019.

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang berjumlah 1.500 tempat duduk di tahun 2018. Sementara untuk program motor gratis di tahun 2019 sebanyak 1.800 dari jumlah sebelumnya 1.600 di tahun 2018.

“Mudik gratis tahun lalu 1.500 tempat duduk sekarang ini menjadi 2.500 tempat duduk. Silakan mendaftar. Ini program Kementerian BUMN. Ada lagi motor gratis program Departemen Perhubungan mencapai 1.800 dari sebelumnya 1.600,” kata Edi Sukmoro saat inspeksi Persiapan Angkutan Lebaran 2019 di Stasiun Kejaksan Cirebon, Selasa (23/4/2019).

Baca juga: Senin, Website Pendaftaran Mudik Gratis Dishub Jatim Sudah Bisa Diaksess

Rilis PT KAI menjelaskan, mudik gratis kali ini diselenggarakan untuk keberangkatan tanggal 26 hingga 27 Mei 2019 (H-9 dan H-10 Lebaran) serta untuk arus balik pada 15-16 Juni 2019 (H+9 dan H+10 Lebaran).

Masyarakat yang tertarik untuk mengikuti program tersebut dapat mendaftarkan diri mulai tanggal 26 April - 8 Mei 2019 secara online melalui website mudikbumn.co.id.

Kedua program andalan pada angkutan lebaran PT KAI ini banyak diminati para warga. Edi menyebut, para warga sudah dapat melakukan pemesanan, bahkan untuk motor gratis sudah ada pendaftar sebanyak 95 persen.

Baca juga: 22 April, Dishub Buka Pendaftaran Mudik Gratis ke Seluruh Daerah di Jatim

Penambahan kuota pada program mudik gratis dan motor gratis, kata Edi, karena dinilai sangat efektif dan sukses di tahun sebelumnya. Program tersebut dapat mengurangi beban jumlah kendaraan roda dua dan roda empat baik di jalur utara maupun selatan.

“Kenapa ditambahkan? Karena permintaannya naik terus (sesuai) keinginan saudara-saudara kita yang mudik. Khususnya motor gratis, kebijakan dari departemen supaya mengurangi terjadinya kecelakaan, karena motor berbahaya untuk perjalanan jauh,” tutup Edi.