Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tanah Bergerak, BPBD Imbau Warga Nyalindung, Sukabumi, Tetap Waspada

Kompas.com - 23/04/2019, 09:04 WIB
Budiyanto ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com — Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat mengatakan, saat ini pihaknya sudah melaksanakan langkah-langkah mitigasi bencana kepada masyarakat terkait bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat.

Pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk lebih waspada ketika hujan mengguyur kawasan tersebut.

"Masyarakat sudah diimbau untuk lebih waspada dan siap siaga bila hujan mengguyur deras. Masyarakat diimbau untuk mencari tempat berlindung yang aman," ujar Nanang kepada Kompas.com di sela-sela pengecekan ke Kampung Gunungbatu, Senin (22/4/2019) petang.

Baca juga: Tanah Bergerak di Nyalindung Sukabumi, 115 Rumah Terancam Rusak

Nanang mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk mengambil langkah lanjutan terkait kejadian itu.

Hasil dari kajian PVMBG berupa rekomendasi akan dijadikan sebagai salah satu dasar penanganan lanjutan. Saat ini pihaknya sudah melaksanakan langkah-langkah mitigasi bencana kepada masyarakat.

"Untuk penanganan gerakan tanah di Nyalindung ini kami akan berkoordinasi dan mengajukan pelaksanaan kajian ke PVMBG," kata Nanang.

Baca juga: Tanah Bergerak, BPBD Bima Pasang Alat Deteksi Longsor

Diberitakan sebelumnya, sekitar 40 rumah rusak terdampak bencana tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, sedangkan 115 rumah lainnya dalam kondisi terancam.

Tanah bergerak juga mengakibatkan ruas Jalan Sukabumi-Sagaranten di kampung setempat anjlok dan mengancam 26 hektar lahan persawahan.

Gerakan tanah ini mulai dikeluhkan masyarakat sejak sepekan ini setelah hujan deras mengguyur sehari semalam. Hingga Senin (22/4/2019) pergerakan tanah terus dirasakan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com