Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipicu Perkelahian, Bentrok Antarwarga Pecah di Magelang

Kompas.com - 22/04/2019, 12:31 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAGELANG, KOMPAS.com — Bentrokan antarwarga pecah di persimpangan Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/4/2019) malam.

Petugas Polres Magelang Kota sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa.

Seorang saksi mata, Agus, warga Kabupaten Magelang yang sedang melintas malam itu, menceritakan bahwa sebelum bentrokan terjadi, ia melihat segerombolan orang yang berjalan dari arah selatan (Jalan Jenderal Soedirman) ke arah Pasar Rejowinangun.

"Ada sekitar 30 orang yang berjalan bergerombol, ada yang bawa kayu, bahkan senjata tajam. Sampai di lokasi terjadi saling lempar batu dengan kelompok warga lain," kata Agus, saat ditemui Senin (22/4/2019).

Baca juga: Polisi: Berebut Mandat Saksi Caleg, Penyebab Bentrok Saat Coblosan di Sampang

Polisi, kata dia, berusaha menghentikan bentrokan tersebut dengan memberikan tembakan peringatan puluhan kali. Akhirnya, sekitar 30 menit aksi massa dapat dihentikan dan mereka membubarkan diri.

Kepala Subbagian Humas Polres Magelang AKP Nur Saja'ah mengatakan, bentrokan antarwarga dipicu perkelahiran antara warga JN dan TY di Kampung Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, pada Minggu (21/4/2019) dini hari.

Perkelahian itu mengakibatkan JN mengalami luka dan hingga kini masih dirawat di RSUD Tidar, Kota Magelang.

"Permasalah awal JN mendatangi TY dan terjadi keributan. TY melukai JN, sampai sekarang yang bersangkutan masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan. Kami masih mencari latar belakangan perkelahian itu," ujar Nur.

Nur menegaskan, persoalan ini tidak ada kaitannya dengan politik atau pemilu.

Tembakan peringatan dilakukan untuk memberikan peringatan kepada kedua kelompok masyarakat tersebut untuk segera membubarkan diri.

Baca juga: Bawaslu Rekomendasikan PSU di TPS 26 Boyolali

"Massa sudah meninggalkan lokasi dan saat ini situasi kondusif. Kejadian tersebut tidak ada kaitan dengan politik/pemilu," ucap dia.

Nur juga menegaskan kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa seperti yang beredar di media sosial.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com