Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Suara Tercecer, Bawaslu Tanah Datar Investigasi ke Kampar

Kompas.com - 20/04/2019, 08:19 WIB
Perdana Putra,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Bawaslu Tanah Datar, Sumatera Barat melakukan investigasi ke Kampar, Riau tempat tercecernya surat suara KPU Tanah Datar.

Selain mengambil sampel surat suara dan dokumentasi, Bawaslu Tanah Datar akan memintai keterangan saksi warga yang menemukan surat suara serta meminta keterangan pihak Bawaslu Kampar.

"Pagi ini kita berangkat ke Kampar untuk melakukan investigasi soal tercecernya surat suara KPU Tanah Datar di Salo, Kampar, Riau," kata Ketua Bawaslu Tanah Datar Hamdan yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/4/2019).

Baca juga: 5 Fakta Karung Surat Suara Tercecer di Riau, Jumlahnya Ribuan hingga Sebagian Sudah Rusak

Hamdan menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bawaslu Kampar dan Bawaslu Riau untuk melakukan investigasi ke Kampar.

Pihaknya menduga ada kelalaian dari KPU Tanah Datar dalam penerimaan surat suara yang diantarkan ekspedisi Indah Group pada 9 April lalu.

Dalam surat jalannya tertera ada delapan item barang yang seharusnya diterima KPU Tanah Datar, tetapi ternyata yang diterima Sekretariat KPU Tanah Datar hanya lima item.

"Ada kemungkinan tiga item yang belum diterima KPU Tanah Datar itu terbawa ke Kampar yaitu surat suara DPD RI, DPR RI dan DPRD Sumbar," kata dia.

Baca juga: Bawaslu Duga KPU Tanah Datar Lalai Terkait Tercecernya Surat Suara hingga ke Riau

Hamdan menyebutkan, pihaknya sudah memeriksa Ketua KPU Tanah Datar Fahrul Rozi bersama dua stafnya pada Kamis (18/4/2019) dengan mengajukan 34 pertanyaan.

"Saksi kuncinya yaitu sopir ekspedisi yang mengantar surat suara. Kita sudah mengantongi namanya, namun keberadaannya belum kita ketahui," kata Hamdan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com