Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disangka Muntah Darah, Jasmin Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher

Kompas.com - 18/04/2019, 19:02 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan dengan tewasnya Jasmin (35), petani asal Desa Nglandeyan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (18/4/2019).

Bapak dengan satu anak ini, ditemukan meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, jasad Jasmin pertama kali ditemukan oleh istrinya, Tarsih (29), menjelang Subuh sekitar pukul 04.30 WIB di kamar depan rumah.

Baca juga: Lansia Hilang di Sungai Jerambah Gantung Ditemukan Tewas

 

Tarsih terkejut, melihat kondisi suaminya yang sudah bersimbah darah. Sontak, ia pun langsung histeris karena suaminya itu tak lagi bernafas.

"Istri korban berteriak meminta pertolongan warga. Tak lama kemudian warga berdatangan. Korban yang dipastikan sudah meninggal dunia itu, kemudian dipindahkan ke ruang tamu. Polisi yang menerima laporan bergegas ke lokasi untuk menggelar olah tempat kejadian perkara," kata Kepala Kepolisian Sektor Kedungtuban, Iptu Suharto.

Baca juga: Ibu yang Bunuh Diri dan Habisi Nyawa Anaknya Alami Luka di Leher

Dijelaskan Suharto, sebelum kejadian, istri korban sempat tertidur di ruang tamu dengan anak semata wayangnya. Setelah menyaksikan tayangan televisi.

Selang beberapa jam, Istri korban terbangun hingga kemudian masuk ke dalam kamar depan.

"Korban semula disangka sakit dan mutah darah. Namun ternyata darah itu bersumber dari luka di leher," kata Suharto.

Baca juga: Polisi Akan Tes Kejiwaan Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung di Sumsel

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora, AKP Heri Dwi Utomo, menyampaikan, kepolisian sudah mengotopsi jasad korban.

Dari hasil pemeriksaan medis, kata Heri, Jasmin diduga kuat adalah korban pembunuhan.

"Ada luka robek di leher korban yang dipastikan luka akibat senjata tajam. Urat nadi putus. Jasmin adalah korban penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Kami masih dalami kasus ini," terang Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com